Sinopsis Buku: Buku ini menghadirkan kumpulan puisi yang menggambarkan keindahan, keagungan, dan ke dalamnya manusia melalui kata-kata yang penuh makna. Puisi-puisi dalam buku ini tidak hanya menggambarkan kehidupan sehari-hari, tetapi juga menyentuh aspek spiritual, keagungan Tuhan, dan keindahan alam. Dalam puisi "Pelangi" dan "Keagungan Allah", terlihat bagaimana keindahan dan keagungan Tuhan diabadikan dalam bahasa puisi yang penuh makna. Sementara itu, puisi seperti "Hutan" dan "Hidayah" menggambarkan kealamian dan kebijaksanaan dalam menjalani kehidupan. Buku ini juga menyampaikan pesan tentang pentingnya memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, karena waktu adalah sesuatu yang tak dapat kembali. Puisi "Waktu Masih Berdentang" dan "Nafas Pengharapan" menggambarkan perjalanan hidup yang penuh harapan dan tantangan. Di sisi lain, puisi "Generasiku" dan "Anak Bangsa" menggambarkan semangat dan harapan generasi muda untuk membangun masa depan yang lebih baik. Selain itu, buku ini juga menyampaikan refleksi tentang diri, seperti dalam puisi "Sajakku" dan "Rindu", yang menunjukkan perasaan pribadi, kerinduan, dan keharmonisan dalam mengungkapkan emosi. Dalam puisi "Kekasihku" dan "Langit", terlihat bagaimana hubungan antarmanusia dan hubungan manusia dengan alam serta Tuhan dijelaskan secara mendalam. Buku ini juga menyertakan biografi penulis sebagai bagian dari upaya untuk memberikan informasi lebih lengkap mengenai latar belakang dan inspirasi dari karya-karya puisi yang terkandung di dalamnya. Dengan berbagai tema dan penyampaian yang beragam, buku ini berharap dapat memberikan warna dan makna baru dalam dunia kesastraan, khususnya dalam konteks pendidikan dan kritik yang konstruktif.
Buku kumpulan puisi ini disajikan apa adanya sederhana tapi mampu mengajak pembaca menjelajah waktu menuju kesadaran diri Bahwa waktu senantiasa berjalan berputar dan tak akan kembali Bahwa waktu harus kita isi dengan segala kelebihan kita hingga bermakan Karena kata dan waktu penuh misteri kita harus mampu menguasainya agar tidak menjadi bumerang bagi kita Hingga mungkin mampu membunuh kita