Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan kehidupan sehari-hari Miring, seorang temenggung (ketua) dari kelompok Suku Anak Dalam yang tinggal di hutan di Kampung Singosari, Desa Pematang Kabau, Kabupaten Sarolangun. Sejak tahun 1998, Miring dan 28 keluarga lainnya tinggal di daerah tersebut, menjalani kehidupan yang erat kaitannya dengan alam dan tradisi lokal. Dalam cerita ini, Miring bercerita tentang kehidupan keluarganya dan warga lainnya sejak tinggal di hutan hingga kini, termasuk tantangan yang dihadapi, seperti hujan deras yang mengganggu kegiatan sehari-hari, seperti menanam dan merawat tanaman karet dan sawit. Selain cerita tentang Miring, buku ini juga membahas isu-isu terkait literasi dan pendidikan di Indonesia. Dalam konteks ini, disebutkan bahwa Indonesia memiliki peringkat literasi yang tidak terlalu tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN, sesuai hasil survei tahun 2016. Namun, hasil survei tersebut bisa menjadi *good news* jika direspons dengan baik oleh pemerintah dan masyarakat, seperti melalui program pengiriman buku gratis, gerakan literasi sekolah, dan inisiatif-inisiatif lain yang meningkatkan minat baca masyarakat. Terutama dengan semakin tingginya penggunaan smartphone di Indonesia, yang bisa menjadi media akses baca yang efektif, asalkan konten yang disajikan dirancang secara khusus untuk platform digital. Buku ini juga menyebutkan upaya-upaya yang dilakukan oleh Pusat Data dan Analisa TEMPO untuk menyediakan buku-buku dalam format digital atau e-book yang didesain khusus untuk smartphone, sebagai bagian dari upaya meningkatkan minat baca dan literasi di Indonesia. Selain itu, disebutkan pula kerja sama antara pemerintah, organisasi pegiat literasi, dan PT Pos Indonesia dalam memberikan layanan pengiriman buku gratis setiap tanggal 17, serta gerakan-gerakan literasi seperti GPMB di Yogyakarta dan program street library di Bandung. Secara keseluruhan, buku ini menggabungkan narasi kehidupan seorang Suku Anak Dalam dengan refleksi sosial dan pendidikan di Indonesia, menyoroti pentingnya literasi dalam konteks perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat modern.
Tiga hari terakhir Miring tidak dapat menyadap getah karet atau membersihkan lahan perkebunan sawit miliknya karena hampir setiap hari hujan terus mengguyur daerah Provinsi Jambi Demikian pula di Kampung Singosari Desa Pematang Kabau Kabupaten Sarolangun tempat Miring bersama 28 keluarga Suku Anak Dalam dimukimkan sejak 1998 ldquo Bapak ingin berjumpa dengan siapa rdquo seorang anak menyambut kedatangan Tempo News Room
Jumlah Halaman | 51 |
---|---|
Kategori | Sosial |
Penerbit | Tempo Publishing |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-05-0703-8 |