Sinopsis Buku: Buku ini membawa pembaca melakukan kajian kritis terhadap buku sejarah nasional Indonesia yang telah lama menjadi sumber utama dalam pengajaran sejarah. Dalam konteks sejarah, buku tersebut dianggap sebagai referensi standar yang menjadi acuan bagi para penulis dan pengajar sejarah Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu dan berkembangnya kajian sejarah, muncul berbagai pertanyaan dan keganjilan mengenai validitas dan akurasi buku tersebut. Buku ini berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menganalisis perkembangan historiografi Indonesia, khususnya dari masa pemerintahan Soeharto hingga masa reformasi. Buku ini juga menghadirkan kritik terhadap pandangan historiografi yang terlalu statis dan memperkenalkan gagasan bahwa sejarah adalah hasil interpretasi subjektif yang bersifat tentatif. Dengan mengacu pada pemikiran Sir Karl Raimund Popper, buku ini menjelaskan bahwa ilmu sejarah berkembang melalui dugaan-dugaan yang kemudian diuji dan dianalisis secara kritis. Dengan demikian, buku ini tidak hanya merevisi pandangan historiografi yang ada, tetapi juga menekankan pentingnya sikap kritis dalam menelaah sejarah sebagai ilmu pengetahuan. Selain itu, buku ini juga membahas pergeseran dari buku Sejarah Nasional Indonesia ke buku Indonesia dalam Arus Sejarah, yang merupakan upaya para sejarawan untuk menyesuaikan narasi sejarah dengan perkembangan politik dan sosial Indonesia pasca-reformasi. Dengan demikian, buku ini menjadi panduan penting bagi para pembaca yang ingin memahami dinamika dan evolusi historiografi Indonesia dalam konteks sejarah dan keilmuan.
Buku Menelaah Historiografi Nasional Indonesia ini menjelaskan banyak hal diantaranya bahwa Thomas Samuel Kuhn di dalam karyanya The Structure of Scientific Revolutions melontarkan gagasan tentang scientific revolution revolusi ilmu yang ditandai oleh adanya pergantian paradigma paradigm shifts Proses revolusi ilmu dimulai dari pra ilmu prescience ketika tidak memiliki paradigma sentral ilmu biasa normal science ketika ilmuwan mencoba mengembangkan paradigma sentral melalui pemecahan teka teki puzzle solving keganjilan anomalies ketika ilmuwan mengalami kegagalan untuk menyesuaikan paradigma kegentingan crisis ketika paradigma benar benar pada puncak anomali dan ilmu revolusioner revolutionary science ketika paradigma baru muncul Apabila perspektif Kuhn tersebut dipergunakan untuk melihat perkembangan historiografi Indonesia terutama sejak penerbitan Sejarah Nasional Indonesia oleh Balai Pustaka pada tahun 1975 maka posisi historiografi sejarah Indonesia berada pada tahapan krisis setelah muncul banyak keganjilan mengenai buku tersebut Buku Sejarah Nasional Indonesia yang dikatakan sebagai buku standar sejarah Indonesia telah dianggap sebagai sumber otentik di tengah masyarakat Indonesia Buku itu dijadikan sejarah babon yang menjadi rujukan bagi penulisan sejarah Indonesia sehingga para pengajar sejarah menerapkannya dalam pengajaran sejarah Indonesia Buku Sejarah Nasional Indonesia merupakan karya historiografis yang ditulis para sejarawan Indonesia setelah melalui proses panjang Namun seiring perkembangan kajian kesejarahan dan peralihan dari era Orde Baru ke era reformasi para sejarawan kemudian berupaya melengkapi buku Sejarah Nasional Indonesia yang diterbitkan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto itu sehingga muncul buku Indonesia dalam Arus Sejarah yang diterbitkan pada masa pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudoyono Sebagai suatu ilmu pengetahuan kebenaran ilmu sejarah yang merupakan hasil interpretasi subjektif sejarawan mempunyai sifat tentatif Karakter kesementaraan ilmu itulah yang ditekankan oleh Sir Karl Raimund Popper di dalam karyanya Conjectures and Refutations The Growth of Scientific Knowledge
Jumlah Halaman | 139 |
---|---|
Kategori | Sejarah |
Penerbit | Deepublish |
Tahun Terbit | 2016 |
ISBN | 978-602-475-238-5 |
eISBN |