Sinopsis Buku: Meneguhkan Nilai Keislaman-Keindonesiaan Buku ini menyajikan refleksi mendalam tentang pentingnya meneguhkan nilai-nilai keislaman yang sejalan dengan semangat keindonesiaan. Melalui pendekatan yang menggabungkan ajaran Islam dan nilai-nilai demokrasi, buku ini menjelaskan bagaimana prinsip-prinsip demokrasi, seperti penghormatan terhadap hak orang lain, sikap akomodatif, dan keadilan, telah diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW dan menjadi bagian dari identitas bangsa Indonesia. Buku ini juga membahas pentingnya perlindungan hak cipta melalui UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, termasuk sanksi-sanksi yang berlaku untuk pelanggaran hak ekonomi dan hak moral atas karya cipta. Dalam konteks ini, buku ini memberikan pemahaman tentang tanggung jawab masyarakat dalam menjaga keaslian karya cipta dan menghormati hak-hak pencipta. Selain itu, buku ini juga menyajikan sejarah perjalanan umat Islam setelah kewafatan Nabi Muhammad SAW, termasuk konflik dan perpecahan yang terjadi dalam masa kekhalifahan. Buku ini menekankan bahwa prinsip demokrasi yang diwariskan oleh Nabi SAW memerlukan waktu dan proses panjang untuk diterapkan secara konsisten dalam kehidupan masyarakat. Dengan menggabungkan nilai-nilai keislaman dan semangat keindonesiaan, buku ini bertujuan untuk memperkuat identitas nasional dan menginspirasi masyarakat untuk menjaga keutuhan nilai-nilai yang menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.
Term demokrasi telah ada sejak kehidupan umat manusia tumbuh di muka bumi ini meski tidak dalam bentuknya yang sistematis prinsip prinsip demokrasi telah lama dipraktikkan dalam kehidupan Ajaran demokrasi semisal untuk saling menghargai antar sesama menghormati hak hak orang lain sikap akomodatif dan egaliter yang ditunjukkan oleh baginda Nabi saw menjadi pertanda bahwa demokrasi telah tumbuh jauh di belakang melampaui teori teori demokrasi yang saat ini muncul Bahkan sejak kelahiran Adam yang mengandung makna ketiadaan prinsip tersebut telah dijalankan Sebagai contoh bagaimana prinsip demokrasi yang ditunjukkan oleh segenap Bangsa Malaikat yang menghormati Adam sebagai pemimpin baru umat manusia karena dinilai layak setelah mengikuti fit and proper test dari Tuhan azzawajalla dan dengan segenap pengetahuan yang diberikan kepadanya mampu menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan Di negara kita pun perdebatan mengenai model dan sistem kenegaraan mengalami perseteruan sengit antara kubu nasionalisreligius dan nasionalis sekuler Dua kubu ini sama sama mengklaim bahwa sistem dengan ideologi yang mereka usung yang paling unggul di antara sistem dan ideologi lainnya Kubu nasionalis religius mengklaim masyarakat Hindia yang kemudian secara politik dan geografis populer disebut Indonesia meski tidak semua tokoh setuju dengan sebutan Indonesia mengatakan bahwa masyarakat kita tidak hanya membutuhkan kemerdekaan namun juga sistem politik yang baik yang akan mengatur negara yang akan merdeka tersebut Dan sistem politik tersebut ialah sistem yang diatur menurut aturan aturan agama Islam Artinya model kenegaraan ideal haruslah berbentuk Negara Islam
Jumlah Halaman | 234 |
---|---|
Kategori | Agama |
Penerbit | Deepublish |
Tahun Terbit | 2018 |
ISBN | 978-602-401-670-8 |
eISBN | 978-602-453-681-7 |