Sinopsis: Buku ini mengisahkan kehidupan seorang anak dari keluarga miskin yang tinggal di sebuah desa kecil di pinggiran Kota Jakarta. Dengan menjadi anak keenam dari tujuh bersaudara, kehidupan sehari-harinya diwarnai dengan kesibukan pagi yang penuh tantangan. Setiap pagi dimulai dengan teriakan ibu yang membangunkan seluruh keluarga untuk melaksanakan shalat Subuh dan berangkat ke sekolah. Meski terasa melelahkan, kebiasaan ini menjadi bagian dari rutinitas yang membentuk karakter dan kebiasaan sehari-hari mereka. Dalam kehidupan yang penuh kesulitan, ibu menjadi sosok yang penuh semangat dan penuh dedikasi. Ia tidak hanya memastikan keluarga tercukupi kebutuhan pokok, tetapi juga menjadi pengayom dan penginspirasi bagi anak-anaknya. Gayung berisi air yang dipegang ibu menjadi simbol kekuatan dan kepedulian yang mampu membangunkan seluruh keluarga, termasuk penulis sendiri, meski awalnya hanya terkesan seperti alunan musik rock yang memaksa mata terbuka. Kisah ini tidak hanya menggambarkan kehidupan seorang anak dari keluarga miskin, tetapi juga menjadi cerminan perjuangan, ketekunan, dan harapan yang tak pernah padam dalam menghadapi tantangan hidup. Buku ini diharapkan mampu menjadi bahan renungan bagi pembaca, membangkitkan rasa syukur, serta menjadi motivasi dalam berkarya, khususnya dalam menulis.
Sinopsis: Buku ini mengisahkan kehidupan seorang anak dari keluarga miskin yang tinggal di sebuah desa kecil di pinggiran Kota Jakarta. Dengan menjadi anak keenam dari tujuh bersaudara, kehidupan sehari-harinya diwarnai dengan kesibukan pagi yang penuh tantangan. Setiap pagi dimulai dengan teriakan ibu yang membangunkan seluruh keluarga untuk melaksanakan shalat Subuh dan berangkat ke sekolah. Meski terasa melelahkan, kebiasaan ini menjadi bagian dari rutinitas yang membentuk karakter dan kebiasaan sehari-hari mereka. Dalam kehidupan yang penuh kesulitan, ibu menjadi sosok yang penuh semangat dan penuh dedikasi. Ia tidak hanya memastikan keluarga tercukupi kebutuhan pokok, tetapi juga menjadi pengayom dan penginspirasi bagi anak-anaknya. Gayung berisi air yang dipegang ibu menjadi simbol kekuatan dan kepedulian yang mampu membangunkan seluruh keluarga, termasuk penulis sendiri, meski awalnya hanya terkesan seperti alunan musik rock yang memaksa mata terbuka. Kisah ini tidak hanya menggambarkan kehidupan seorang anak dari keluarga miskin, tetapi juga menjadi cerminan perjuangan, ketekunan, dan harapan yang tak pernah padam dalam menghadapi tantangan hidup. Buku ini diharapkan mampu menjadi bahan renungan bagi pembaca, membangkitkan rasa syukur, serta menjadi motivasi dalam berkarya, khususnya dalam menulis.
Jumlah Halaman | 80 |
---|---|
Kategori | Novel |
Penerbit | CV. Cipta Media Edukasi |
Tahun Terbit | 2019 |
ISBN | 978-623-215-077-5 |
eISBN |