Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan perjalanan kreatif dan peran seni dalam konteks sosial, budaya, dan pendidikan di Indonesia. Buku ini menyajikan karya-karya seni lukis batik yang dipertunjukkan oleh pelukis-pelukis malam Yogyakarta, seperti Bagong Kussudiardjo, Abas Alibasjah, Mudjita, dan Sujanto. Karya-karya tersebut bukan sekadar kerajinan, melainkan seni lukis yang menggunakan malam sebagai bahan dasar atau perangsang warna. Perdebatan terjadi mengenai apakah karya-karya tersebut termasuk dalam kategori seni atau kerajinan yang rutin dihasilkan oleh wanita-wanita di lingkungan kraton. Selain itu, buku ini juga membahas hasil survei tentang peringkat literasi Indonesia yang berada di bawah negara-negara ASEAN. Hasil survei ini bisa menjadi bad news atau good news tergantung pada respons pemerintah. Buku ini menyoroti pentingnya literasi dan minat baca dalam konteks pendidikan nasional, serta upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan akses terhadap bahan bacaan, khususnya melalui media digital. Buku ini juga menyajikan upaya Pusat Data dan Analisa TEMPO dalam menyediakan e-book yang didesain khusus untuk smartphone, agar lebih mudah diakses dan dibaca oleh masyarakat. Buku ini membahas berbagai kategori e-book, seperti kesehatan, pendidikan, seni dan budaya, hingga cerita lucu dari berbagai daerah. Dengan demikian, buku ini adalah kumpulan informasi dan refleksi mengenai seni, literasi, dan upaya meningkatkan minat baca di era digital.
Pameran lukisan karya pelukispelukis malam Yogyakarta di Bandung menimbulkan perbedaan pendapat Apakah karya Bagong Abas Alibasyah Mujita amp Suyanto itu sebagai seni lukis handicraft
Jumlah Halaman | 43 |
---|---|
Kategori | Umum |
Penerbit | Tempo Publishing |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-05-0698-7 |