Sinopsis Buku: Buku ini membawa pembaca dalam perjalanan mendalam mengenai dunia sastra Jawa, khususnya dalam konteks revitalisasi dan melestarikan sastra tersebut dalam masyarakat modern. Dalam buku ini, penulis, R. Totok Sugiharto, membagikan pengalaman pribadinya dalam menulis novel Jawa, *Sampur Pambayun*, yang berhasil masuk dalam lima besar lomba novel Jawa Dinas Kebudayaan DIY 2018. Pengalaman ini menjadi dasar untuk menjelaskan bagaimana sastra Jawa tetap relevan dan memiliki pasar yang luas, meskipun secara geografis terbatas. Buku ini juga menggambarkan perjalanan penulis dalam memahami dan mengapresiasi sastra Jawa, mulai dari masa kecil hingga dewasa. Penulis mengungkapkan tantangan dalam pembelajaran bahasa Jawa, termasuk kesulitan dalam membedakan pengucapan dan penulisan konsonan, yang mengakibatkan ia sering di-bully oleh teman sekelas. Namun, pengalaman ini justru menjadi pembelajaran berharga yang mendorongnya untuk lebih serius menggali dan menghargai sastra Jawa. Selain itu, buku ini juga menyampaikan harapan dan dorongan dari mendiang RPA Suryanto Sastroatmodjo, yang memandang sastra Jawa sebagai bagian penting dari budaya Nusantara yang harus dipertahankan dan diperjuangkan secara struktural. Penulis menggambarkan bagaimana sastra Jawa tidak hanya sebagai bentuk seni, tetapi juga sebagai medium untuk memperkuat identitas budaya dan menghidupkan kembali nilai-nilai tradisional melalui media massa berbahasa Jawa. Dengan pendekatan personal dan reflektif, buku ini berusaha menunjukkan bahwa sastra Jawa tetap relevan dalam konteks kehidupan sehari-hari, sekaligus menjadi bagian dari upaya melestarikan kekayaan budaya Indonesia. Buku ini sangat cocok bagi pembaca yang ingin memahami lebih dalam mengenai sastra Jawa, sejarahnya, dan perannya dalam konteks sosial dan budaya saat ini.
Sinopsis Buku: Buku ini membawa pembaca dalam perjalanan mendalam mengenai dunia sastra Jawa, khususnya dalam konteks revitalisasi dan melestarikan sastra tersebut dalam masyarakat modern. Dalam buku ini, penulis, R. Totok Sugiharto, membagikan pengalaman pribadinya dalam menulis novel Jawa, *Sampur Pambayun*, yang berhasil masuk dalam lima besar lomba novel Jawa Dinas Kebudayaan DIY 2018. Pengalaman ini menjadi dasar untuk menjelaskan bagaimana sastra Jawa tetap relevan dan memiliki pasar yang luas, meskipun secara geografis terbatas. Buku ini juga menggambarkan perjalanan penulis dalam memahami dan mengapresiasi sastra Jawa, mulai dari masa kecil hingga dewasa. Penulis mengungkapkan tantangan dalam pembelajaran bahasa Jawa, termasuk kesulitan dalam membedakan pengucapan dan penulisan konsonan, yang mengakibatkan ia sering di-bully oleh teman sekelas. Namun, pengalaman ini justru menjadi pembelajaran berharga yang mendorongnya untuk lebih serius menggali dan menghargai sastra Jawa. Selain itu, buku ini juga menyampaikan harapan dan dorongan dari mendiang RPA Suryanto Sastroatmodjo, yang memandang sastra Jawa sebagai bagian penting dari budaya Nusantara yang harus dipertahankan dan diperjuangkan secara struktural. Penulis menggambarkan bagaimana sastra Jawa tidak hanya sebagai bentuk seni, tetapi juga sebagai medium untuk memperkuat identitas budaya dan menghidupkan kembali nilai-nilai tradisional melalui media massa berbahasa Jawa. Dengan pendekatan personal dan reflektif, buku ini berusaha menunjukkan bahwa sastra Jawa tetap relevan dalam konteks kehidupan sehari-hari, sekaligus menjadi bagian dari upaya melestarikan kekayaan budaya Indonesia. Buku ini sangat cocok bagi pembaca yang ingin memahami lebih dalam mengenai sastra Jawa, sejarahnya, dan perannya dalam konteks sosial dan budaya saat ini.
Jumlah Halaman | 38 |
---|---|
Kategori | Bahasa Dan Sastra |
Penerbit | Hikam Pustaka |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-311-686-2 |