Sinopsis: Buku ini menggambarkan perjalanan kehidupan seorang remaja yang mengalami transformasi melalui pengalaman belajar di pesantren dan kembali ke rumah. Dalam cerita ini, terdapat tiga tokoh utama: Sikha, Ami, dan Yana, masing-masing dengan karakter dan aspirasi yang berbeda. Sikha, yang pernah mondok di pesantren, kembali ke rumah dengan perasaan baru dan merasa seperti kembali ke peradaban. Ami, yang menjadi vokalis dalam acara maulidan, menunjukkan kepercayaan diri dan antusiasme dalam mengekspresikan diri. Sementara Yana, yang memiliki bakat di berbagai bidang termasuk kesenian, merasa bangga ketika gambarnya dinilai terbaik oleh guru. Cerita ini menggambarkan perbedaan antara kehidupan di pesantren dan di dunia luar, serta bagaimana setiap individu memiliki cara unik untuk mengekspresikan bakat dan kecerdasannya. Dengan gaya penulisan yang penuh emosi dan deskripsi yang hidup, buku ini mengajak pembaca untuk memahami bahwa setiap orang memiliki cahaya dan keunikan yang bisa bersinar, meskipun dalam cara yang berbeda. Buku ini juga menggambarkan hubungan antar tokoh yang penuh dengan perasaan, haru, dan kebanggaan, serta bagaimana pengalaman hidup membentuk kepribadian dan visi masa depan mereka.
Semua menjadi ada Menjadi berpikir dan berhasrat Jika iman itu hidayah cinta itu anugerah Hidayah itu selesai hak mutlak Sang Pemiliknya Namun anugerah dia belum selesai dan bukan ciptaan bentuk jadi Ada jalan yang harus diperjuangkan untuk merengkuhnya Dan sebagaimana lazimnya setiap perjuangan hanya akan menjadi jika dibakar dengan pengorbanan Dan pengorbanan adalah bayang dari keberanian Di antara perjuangan dan pengorbanan itulah akal berkembang menghidupkan peradaban Lalu kita akan memahami mengapa Tuhan selalu bersama para pemberani para pemimpi yang mau bersikeras mewujudkan impiannya
Jumlah Halaman | 306 |
---|---|
Kategori | Novel |
Penerbit | TINTA MEDINA |
Tahun Terbit | 2015 |
ISBN | 978-602-72097-8-7 |
eISBN | 978-602-925-15-93 |