Di sekitar marak kita jumpai kabar dan realitas mengenai praktik utang piutang yang macet sehingga bisa mengakibatkan kebangkrutan individu perusahaan bahkan negara Ini merupakan potret kepercayaan yang digantungkan pada selembar kertas kontraktual Di samping itu terdapat utang piutang nonkontraktual yang juga lazim dipraktikkan salah satunya oleh masyarakat Toraja dalam budaya rambu solo yang ternyata menimbulkan implikasi yang berbeda dari utang piutang kontraktual Pasalnya tidak ditemukan proses penagihan dan gagalnya pembayaran Memang menyoal utang piutang tidak dapat sekadar dicermati secara hitam putih dan sederhana Melihatnya tidak bisa hanya dari kepentingan ekonomi melainkan juga dari fungsi sosialnya Dualisme utang piutang dan kemajemukan budaya membuat sistem akuntansi dalam ranah kearifan lokal merupakan bahasan yang multikompleks dan tidak cukup hanya dengan kajian ekonomi atau metode mainstream Dengan demikian buku yang berbasis riset dengan metode fenomenologi transendental ini hadir untuk menyajikan pengetahuan yang eksplisit menyoal nilai nilai dari masyarakat Toraja dalam melakoni utang piutang nonkontraktual melalui budaya rambu solo yang membentuk perilaku yang berkesadaran dalam melaksanakan kewajibannya Buku ini terdiri dari beberapa pembahasan diantaranya Menilik Tentang Utang Piutang Konsep Utang Piutang dan Aspek Sosial Budaya Fenomenologi Pisau Analisis untuk Menyelisik Utang Piutang Nonkontraktual Kilas Balik Nonkontraktual menuju Kontraktual Kesadaran Fana Bermulanya Utang Piutang Nonkontraktual Rambu Solo Intensionalitas Utang Piutang Nonkontraktual Rambu Solo Noema dan Noesis Nonkontraktual Rambu Solo Intuisi Nonkontraktual Rambu Solo Intersubjektif Nonkontraktual Rambu Solo Konsep Nonkontraktual Rambu Solo PenutupDi sekitar marak kita jumpai kabar dan realitas mengenai praktik utang piutang yang macet sehingga bisa mengakibatkan kebangkrutan individu perusahaan bahkan negara Ini merupakan potret kepercayaan yang digantungkan pada selembar kertas kontraktual Di samping itu terdapat utang piutang nonkontraktual yang juga lazim dipraktikkan salah satunya oleh masyarakat Toraja dalam budaya rambu ...solo yang ternyata menimbulkan implikasi yang berbeda dari utang piutang kontraktual Pasalnya tidak ditemukan proses penagihan dan gagalnya pembayaran Memang menyoal utang piutang tidak dapat sekadar dicermati secara hitam putih dan sederhana Melihatnya tidak bisa hanya dari kepentingan ekonomi melainkan juga dari fungsi sosialnya Dualisme utang piutang dan kemajemukan budaya membuat sistem akuntansi dalam ranah kearifan lokal merupakan bahasan yang multikompleks dan tidak cukup hanya dengan kajian ekonomi atau metode mainstream Dengan demikian buku yang berbasis riset dengan metode fenomenologi transendental ini hadir untuk menyajikan pengetahuan yang eksplisit menyoal nilai nilai dari masyarakat Toraja dalam melakoni utang piutang nonkontraktual melalui budaya rambu solo yang membentuk perilaku yang berkesadaran dalam melaksanakan kewajibannya Buku ini terdiri dari beberapa pembahasan diantaranya Menilik Tentang Utang Piutang Konsep Utang Piutang dan Aspek Sosial Budaya Fenomenologi Pisau Analisis untuk Menyelisik Utang Piutang Nonkontraktual Kilas Balik Nonkontraktual menuju Kontraktual Kesadaran Fana Bermulanya Utang Piutang Nonkontraktual Rambu Solo Intensionalitas Utang Piutang Nonkontraktual Rambu Solo Noema dan Noesis Nonkontraktual Rambu Solo Intuisi Nonkontraktual Rambu Solo Intersubjektif Nonkontraktual Rambu Solo Konsep Nonkontraktual Rambu Solo Penutup