Sinopsis: Buku ini menceritakan kisah hidup Usman dan Siwar, dua tokoh yang hidup di sebuah kampung kecil. Usman, seorang pemuda penyendiri, berusaha membangun keyakinan orang-orang kampung bahwa Tuhan akan mengangkat derajat mereka bila rajin beribadah. Sementara itu, Siwar, yang lebih berpendidikan dan memiliki komunitas kiri, menjadi tokoh yang lebih terlihat berubah dan menarik perhatian. Keduanya memiliki hubungan yang kompleks, termasuk kejadian yang memicu ketegangan, seperti peristiwa mencuri mangga yang menjadi "kartu truf" bagi Siwar. Di sisi lain, kisah ini juga menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat kampung, yang terdiri dari para pekerja sederhana seperti pelayan toko, perajin sapu ijuk, dan buruh tani. Buku ini juga menyentuh isu-isu seperti hak tanah, pemberdayaan masyarakat, dan peran masjid dalam kehidupan sosial dan spiritual masyarakat. Terdapat pula cerita tentang perubahan yang terjadi di kampung ketika kubah masjid diubah menjadi bentuk simbolik palu dan sabit, yang menimbulkan reaksi dan perdebatan di kalangan masyarakat. Dengan gaya cerita yang penuh makna dan bercampur emosi, buku ini menggambarkan upaya-upaya kecil dalam perubahan, kehidupan sehari-hari, dan hubungan antara manusia dalam konteks keagamaan dan sosial.
Sinopsis: Buku ini menceritakan kisah hidup Usman dan Siwar, dua tokoh yang hidup di sebuah kampung kecil. Usman, seorang pemuda penyendiri, berusaha membangun keyakinan orang-orang kampung bahwa Tuhan akan mengangkat derajat mereka bila rajin beribadah. Sementara itu, Siwar, yang lebih berpendidikan dan memiliki komunitas kiri, menjadi tokoh yang lebih terlihat berubah dan menarik perhatian. Keduanya memiliki hubungan yang kompleks, termasuk kejadian yang memicu ketegangan, seperti peristiwa mencuri mangga yang menjadi \"kartu truf\" bagi Siwar. Di sisi lain, kisah ini juga menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat kampung, yang terdiri dari para pekerja sederhana seperti pelayan toko, perajin sapu ijuk, dan buruh tani. Buku ini juga menyentuh isu-isu seperti hak tanah, pemberdayaan masyarakat, dan peran masjid dalam kehidupan sosial dan spiritual masyarakat. Terdapat pula cerita tentang perubahan yang terjadi di kampung ketika kubah masjid diubah menjadi bentuk simbolik palu dan sabit, yang menimbulkan reaksi dan perdebatan di kalangan masyarakat. Dengan gaya cerita yang penuh makna dan bercampur emosi, buku ini menggambarkan upaya-upaya kecil dalam perubahan, kehidupan sehari-hari, dan hubungan antara manusia dalam konteks keagamaan dan sosial.
Jumlah Halaman | 42 |
---|---|
Kategori | Novel |
Penerbit | Hikam Pustaka |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-311-685-5 |