Sinopsis Buku: Di kampung halaman yang dikenal dengan nama Maransi, Zakir, seorang putra yang telah sukses di rantau, kembali ke tanah kelahirannya setelah puluhan tahun. Ia dihadapkan pada permintaan yang berulang kali ditolak oleh Mandeh, seorang perempuan yang berkeras hati ingin Zakir menerima gelar datuk yang telah lama terlipat. Mandeh mengatakan bahwa gelar itu adalah kebanggaan yang hilang dan harus kembali diwariskan. Meskipun Zakir merasa belum pantas, ia mempertimbangkan permintaan Mandeh, terutama karena ia ingin memberikan sumbangsih untuk kampung halamannya. Di sisi lain, ia menyadari bahwa ada pihak lain yang juga ingin mengambil gelar itu, seperti saudara laki-lakinya, Sunur, yang ingin memanfaatkan kesempatan itu untuk keuntungannya sendiri. Tidak hanya itu, ada juga Etek, adik perempuan Mandeh, yang ingin menjadikan anak laki-lakinya, Farlan, sebagai datuk, meskipun Farlan masih belum memiliki pengalaman atau keberhasilan yang cukup. Pulang ke kampung, Zakir tidak hanya terlibat dalam urusan gelar, tetapi juga melihat perubahan yang terjadi di kampungnya, seperti banjir yang menghancurkan sungai Batang Maransi, tempat yang dulu menjadi sumber air dan kehidupan bagi masyarakat kampung. Zakir, yang ingin membebaskan dirinya dari beban pikiran, terjebak dalam konflik antara keinginan untuk membantu kampung dan tekanan dari berbagai pihak yang ingin mengambil gelar itu. Buku ini menggambarkan perjalanan Zakir dalam menghadapi tantangan kehidupan di kampung halamannya, sekaligus menggambarkan dinamika sosial, keinginan untuk memperbaiki masa lalu, dan keberadaan kekuasaan yang selalu mengikuti setiap gelar. Cerita ini menggambarkan kehidupan di kampung yang penuh tekanan, harapan, dan pertarungan antara keinginan pribadi dan tanggung jawab sosial.
Maransi adalah novel warna lokal Minangkabau yang menarik Tokoh tokoh dan unsur unsur novel lainnya merupakan refleksi dari kehidupan keseharian di Minangkabau yang setiap hari selalu berubah Intrik dan berbagai kepentingan sulam menyulam menjadi peristiwa yang menggambarkan kepada kita perbuahan yang terjadi dari berbagai dimensinya