Maulana Jalaluddin Rumi sangat sering membincang keimanan Meskipun kebijaksanaannya menembus sekat sekat agama di dunia ini namun keimanannya kepada Yang Maha Menciptakan tetap tak tertawar Dia menafsirkan teologi Islam dalam petuah petuahnya yang bijaksana sehingga menjadi keindahan yang memesona Iman memang ada dalam hati namun manifestasinya ada dalam kehidupan Iman itu sekadar percaya kepada Sang Maha Pencipta Akan tetapi jika iman seseorang itu tak didasari dengan cinta apa bedanya ia dengan iblis yang terusir dari surga itu Oleh karenanya iman yang ada dalam hati itu harus termanifestasikan dalam kehidupan dengan cinta Maulana Jalaluddin Rumi sangat sering membincang keimanan Meskipun kebijaksanaannya menembus sekat sekat agama di dunia ini namun keimanannya kepada Yang Maha Menciptakan tetap tak tertawar Dia menafsirkan teologi Islam dalam petuah petuahnya yang bijaksana sehingga menjadi keindahan yang memesona Iman memang ada dalam hati namun manifestasinya ada dalam kehidupan Iman itu ...sekadar percaya kepada Sang Maha Pencipta Akan tetapi jika iman seseorang itu tak didasari dengan cinta apa bedanya ia dengan iblis yang terusir dari surga itu Oleh karenanya iman yang ada dalam hati itu harus termanifestasikan dalam kehidupan dengan cinta