Kumpulan puisi ini menggambarkan kata-kata yang ambigu sebagai alat imajinasi yang membuka ruang makna, memperkaya pengalaman baca dengan kebebasan interpretasi. Contohnya, puisi yang menggambarkan realitas Era 4.0 melalui kata-kata yang menoreh kalbu, memicu refleksi tentang perubahan sosial dan teknologi.