Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan perjalanan sejarah dan kepercayaan masyarakat dalam mempertahankan nilai-nilai luhur melalui tradisi ritual yang diwariskan. Buku ini berisi cerita tentang *Kyai Upas*, sebuah pusaka berbentuk tombak yang diyakini sebagai asal mula berdirinya Kabupaten Tulungagung dan dianggap suci oleh masyarakat setempat. Pusaka ini dipersembahkan dalam ritual *Jamasan Kyai Upas*, sebuah upacara yang dilaksanakan setiap tahun pada hari Jum’at setelah tanggal 10 bulan Sura di Pendopo Kanjengan, Kelurahan Kepatihan, Tulungagung. Ritual ini melibatkan serangkaian acara seperti malam tirakatan, pagelaran wayang kulit, jaranan, dan campursari, yang semuanya diiringi oleh pengiring khas berupa gamelan pelog slendro dan wayang purwo. Pusaka ini juga diyakini mampu menolak musuh, banjir, dan menjaga ketentraman daerah. Cerita ini diawali dengan kisah Ki Wonoboyo dan juru masak yang tidak sengaja hamil setelah meminjam pisau, yang menjadi mitos awal dari keberadaan Kyai Upas. Buku ini tidak hanya menyajikan narasi sejarah, tetapi juga menjelaskan kepercayaan dan ritual yang menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Tulungagung.
Pemahaman terhadap lintas sejarah budaya lokal di era global khususnya para kaum kaum milenial saat ini sangat diperlukan sekali Mengingat banyaknya multikultural yang melekat pada bangsa Indonesia menjadi sebuah aset terpenting bangsa dan mampu menjadikan sebuah kekuatan dan keterbukaan dalam menyatukan bangsa untuk bersatu Akan tetapi terkadang pemahaman mengenai budaya bangsa masih saja terbatas Oleh karena itu perlunya pengenalan mulai sejak dini kepada seluruh warga Indonesia
Jumlah Halaman | 166 |
---|---|
Kategori | Sejarah |
Penerbit | Pustaka Rumah C1nta |
Tahun Terbit | 2020 |
ISBN | noisbn |
eISBN | 978-623-7961-12-3 |