Limaadzaa Tabkii Kenapa kamu menangis Hatiku tergetar menatap layar sekian inch yang kugenggam Aku seakan mencerca diriku yang tak mampu membendung bulir bening di ujung lensaku Aku menengok sebelah kanan Ada seseorang yang tertidur pulas disana seseorang yang harus selalu kubuat tertawa meski saat ini hatinya meronta Itu hal biasa bagi seorang Anandhifa Tersenyum pada bait kepedihan juga tangisan adalah hal lumrah yang selalu dia lakukan Bagaimana Anandhifa menyelesaikan gejolak hatinya Limaadzaa Tabkii Kenapa kamu menangis Hatiku tergetar menatap layar sekian inch yang kugenggam Aku seakan mencerca diriku yang tak mampu membendung bulir bening di ujung lensaku Aku menengok sebelah kanan Ada seseorang yang tertidur pulas disana seseorang yang harus selalu kubuat tertawa meski saat ini hatinya meronta Itu hal biasa ...bagi seorang Anandhifa Tersenyum pada bait kepedihan juga tangisan adalah hal lumrah yang selalu dia lakukan Bagaimana Anandhifa menyelesaikan gejolak hatinya