Uab Meto dialek Amanatun Selatan memiliki bahasa formal maupun non formal yang seringkali digunakan dalam komunikasi sehari hari Penggunaan bahasa formal lebih sering digunakan hanya pada situasi tertentu atau tergantung konteks yang dihadapi Masyarakat Dawan Atoin Meto adalah pengguna Uab Meto menunjukkan kesantunan dalam bertindak tutur dengan membudayakan penggunaan bahasa formal dalam komunikasi Uab Meto merupakan bahasa pertama atau bahasa ibu bagi orang Dawan Atoin Meto Penutur bahasa Dawan dikenal sebagai Suku Dawan atau Atoin Meto yang berarti orang dari tanah kering Seiring dengan perkembangan arus globalisasi dan pendidikan yang semakin maju maka orang Dawan Atoin Meto lebih mengadopsi dan menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu Pernyataan tersebut dapat ditemui di kalangan generasi muda dalam komunikasi sehari hari yang jarang menggunakan Uab Meto dalam bentuk formal dan bentuk kiasan maka akan sangat mungkin bahwa bahasa Dawan Uab Meto akan semakin memudar bahkan akan punah Kondisi seperti ini perlu diwaspadai agar tidak berakibat pada matinya bahasa tersebut Uraian tersebut didasarkan pada asumsi bahwa Uab Meto dialek Amanatun Selatan memiliki kosa kata yang digunakan pada situasi formal dan non formal Bahasa adalah jati diri penuturnya Uab Meto adalah warisan budaya Atoin Meto yang berperan sebagai sarana komunikasi di era revolusi industri mencerminkan jati diri penuturnya karena itu lindungi dan lestarikan Uab Meto dari fenomena disrupsi budaya Uab Meto dialek Amanatun Selatan memiliki bahasa formal maupun non formal yang seringkali digunakan dalam komunikasi sehari hari Penggunaan bahasa formal lebih sering digunakan hanya pada situasi tertentu atau tergantung konteks yang dihadapi Masyarakat Dawan Atoin Meto adalah pengguna Uab Meto menunjukkan kesantunan dalam bertindak tutur dengan membudayakan penggunaan bahasa formal ...dalam komunikasi Uab Meto merupakan bahasa pertama atau bahasa ibu bagi orang Dawan Atoin Meto Penutur bahasa Dawan dikenal sebagai Suku Dawan atau Atoin Meto yang berarti orang dari tanah kering Seiring dengan perkembangan arus globalisasi dan pendidikan yang semakin maju maka orang Dawan Atoin Meto lebih mengadopsi dan menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu Pernyataan tersebut dapat ditemui di kalangan generasi muda dalam komunikasi sehari hari yang jarang menggunakan Uab Meto dalam bentuk formal dan bentuk kiasan maka akan sangat mungkin bahwa bahasa Dawan Uab Meto akan semakin memudar bahkan akan punah Kondisi seperti ini perlu diwaspadai agar tidak berakibat pada matinya bahasa tersebut Uraian tersebut didasarkan pada asumsi bahwa Uab Meto dialek Amanatun Selatan memiliki kosa kata yang digunakan pada situasi formal dan non formal Bahasa adalah jati diri penuturnya Uab Meto adalah warisan budaya Atoin Meto yang berperan sebagai sarana komunikasi di era revolusi industri mencerminkan jati diri penuturnya karena itu lindungi dan lestarikan Uab Meto dari fenomena disrupsi budaya