TIADA kisah cinta yang termashur dan abadi seperti kisah Layla Majnun atau Qays dan Layla Dan tidak ada kajian dari sebuah roman yang begitu banyak mendalam dan terus berjalan dari generasi ke generasi seperti kajian terhadap roman cinta Qays bin al Mulawwah Juga tiada hikayat yang memiliki demikian banyak versi selain hikayat cinta si gila dari marga Amir terhadap Laylanya Qays bin al Mulawwah tokoh sentral dari kisah ini bukanlah tokoh fiktif ia memang benar benar hidup pada masa Daulah Amawiyah Bani Umayyah Menurut riwayat Qays meninggal sekitar tahun 65 H atau 68 H dengan membawa cinta membara Saat meninggal ia seorang diri kesepian dan terpencil tiada seorangpun mengeluarkan airmata meratapi kepergiannya tiada hati berduka karena ajalnya Sepeninggalan Qays kisah cinta mereka diceritakan dari mulut ke mulut oral dalam bentuk syair Maka wajar kalau kemudian terjadi berbagai versi Hingga kemudian Syaikh Nizami 1141 1209 pada tahun 1188 menghimpun dan menuliskan kisah tersebut Selain Nizami masih banyak orang yang mengumpulkan syair syair cinta Layla Majnun namun sepertinya hanya karya Nizami yang berasal dari Ganjavi salah satu wilayah di republik Azerbaijan sekarang yang lengkap dan begitu indah Beberapa sejarawan dan pemerhati sastra Arab memiliki perbedaan pendapat dalam hal awal mula tumbuhnya cinta di antara dua insan tersebut Sebagaian mengatakan bahwa mereka saling mengenal sejak kanak kanak saat kedua insan itu menggembala ternak di bukit Tsauban Sebagian lagi mengatakan bahwa suatu hari Qays berjalan melewati sekelompok gadis ia mengucapkan salam pada mereka kemudian para gadis itu mengajaknya berbicara Hingga kemudian Qays tertarik pada salah seorang gadis yaitu Layla Sebagian riwayat berpendapat bahwa Qays itu amat menggemari wanita Sedang Layla al Amiriyah adalah wanita tercantik dan menawan di kabilah Qhatibiah Kabar kecantikan Layla sampai juga ke telinga Majnun kemudian lelaki itu datang ke kabilah Qhatibiah bertemu dengan Layla Dan kemudian terjadi kisah asmara dengan Layla TIADA kisah cinta yang termashur dan abadi seperti kisah Layla Majnun atau Qays dan Layla Dan tidak ada kajian dari sebuah roman yang begitu banyak mendalam dan terus berjalan dari generasi ke generasi seperti kajian terhadap roman cinta Qays bin al Mulawwah Juga tiada hikayat yang memiliki demikian banyak versi selain ...hikayat cinta si gila dari marga Amir terhadap Laylanya Qays bin al Mulawwah tokoh sentral dari kisah ini bukanlah tokoh fiktif ia memang benar benar hidup pada masa Daulah Amawiyah Bani Umayyah Menurut riwayat Qays meninggal sekitar tahun 65 H atau 68 H dengan membawa cinta membara Saat meninggal ia seorang diri kesepian dan terpencil tiada seorangpun mengeluarkan airmata meratapi kepergiannya tiada hati berduka karena ajalnya Sepeninggalan Qays kisah cinta mereka diceritakan dari mulut ke mulut oral dalam bentuk syair Maka wajar kalau kemudian terjadi berbagai versi Hingga kemudian Syaikh Nizami 1141 1209 pada tahun 1188 menghimpun dan menuliskan kisah tersebut Selain Nizami masih banyak orang yang mengumpulkan syair syair cinta Layla Majnun namun sepertinya hanya karya Nizami yang berasal dari Ganjavi salah satu wilayah di republik Azerbaijan sekarang yang lengkap dan begitu indah Beberapa sejarawan dan pemerhati sastra Arab memiliki perbedaan pendapat dalam hal awal mula tumbuhnya cinta di antara dua insan tersebut Sebagaian mengatakan bahwa mereka saling mengenal sejak kanak kanak saat kedua insan itu menggembala ternak di bukit Tsauban Sebagian lagi mengatakan bahwa suatu hari Qays berjalan melewati sekelompok gadis ia mengucapkan salam pada mereka kemudian para gadis itu mengajaknya berbicara Hingga kemudian Qays tertarik pada salah seorang gadis yaitu Layla Sebagian riwayat berpendapat bahwa Qays itu amat menggemari wanita Sedang Layla al Amiriyah adalah wanita tercantik dan menawan di kabilah Qhatibiah Kabar kecantikan Layla sampai juga ke telinga Majnun kemudian lelaki itu datang ke kabilah Qhatibiah bertemu dengan Layla Dan kemudian terjadi kisah asmara dengan Layla