Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan kisah hidup seorang pria yang dilahirkan dan dibesarkan di Kupang, kemudian pindah ke Kalimantan selama sepuluh tahun sebelum menetap di Jakarta. Ia memiliki hubungan yang erat dengan tanah kelahirannya, Atambua, yang menjadi tempat penugasan pertamanya setelah lulus dari Akademi Militer. Dalam perjalanan hidupnya, ia mengalami berbagai peristiwa, termasuk kehidupan keluarga, kesulitan akses ke daerah terpencil, serta kisah-kisah yang terjadi di sekitar Atambua. Buku ini juga mencakup cerita tentang kehidupan sehari-hari, keluarga, dan pengalaman pribadi, yang diikuti oleh kejadian-kejadian yang menggambarkan kehidupan seorang tentara, seorang ayah, dan seorang manusia yang mencari makna kehidupan di tengah tantangan dan perubahan. Dalam cerita ini, terdapat juga kisah-kisah kecil yang penuh makna, seperti kisah Ade, putrinya, yang menunjukkan kehangatan dan kehangatan kehidupan keluarga. Buku ini menggambarkan perjalanan hidup seorang manusia yang berusaha mencari jati diri, kebahagiaan, dan makna kehidupan di tengah tantangan dan kehidupan yang penuh perubahan.
Mempertaruhkan Tanah Lorosae ke atas meja perundingan dalam pandanganku seperti sedang bermain main dan mencoba melintasi tepi jurang yang sangat curam Bila berhasil menjaga keseimbangan badan kita akan selamat melewatinya Namun bila tidak awas dan kehilangan keseimbangan sedikit saja tubuh kita akan tergelincir dan terhempas ke dasar jurang yang dalam Hari itu pun tiba 4 September 1999 hamper 80 rakyat Timor Timur memilih untuk melepaskan diri dari Republik Indonesia Aku terpisah dari Ade anak perempuanku Aku bermaksud untuk membawanya pulang ke Atambua Namun aku harus menyelesaikan urusanku dulu tuntutan pelanggaran yang kurasa tidak pernah kulakukan Ade Ayah sangat merindukanmu bersiap siaplah untuk kembali ke Atambua Kita akan segera kembali ke sana