Sinopsis: Langit Lazuardi adalah karya fiksi yang menggambarkan perjalanan seorang remaja bernama Lazuardi, yang ditemani oleh teman imajinernya, Gia. Buku ini mengisahkan tentang perjuangan, impian, dan keberanian Lazuardi dalam menghadapi tantangan kehidupan, sekaligus menggambarkan bagaimana ia terus berkembang dan menemukan makna hidup. Dalam cerita ini, penulis mencoba menyampaikan nilai-nilai kehidupan melalui karakter-karakter yang tumbuh bersama pembaca, sebagaimana diungkapkan dalam kutipan Bernard Shaw: “Life isn’t about finding yourself. Life is about creating yourself.” Dengan gaya penulisan yang sederhana namun mendalam, buku ini mengajak pembaca untuk berdialog dengan tokoh-tokoh dalam cerita, dengan diri sendiri, dan dengan kehidupan sehari-hari. Melalui kisah Lazuardi dan Gia, pembaca dapat merasakan bagaimana impian bisa menjadi pendorong untuk terus berkarya, bahkan ketika menghadapi kesulitan. Buku ini juga mengajarkan pentingnya kejujuran, keberanian, dan semangat untuk terus menembus batas-batas, sebagaimana diungkapkan oleh Bung Karno dalam kutipan yang terdapat dalam buku ini. Langit Lazuardi tidak hanya sekadar cerita, tetapi juga menjadi cerminan dari kehidupan seorang remaja yang berusaha menciptakan dirinya sendiri. Dengan semangat yang terus berkobar, kisah ini menginspirasi pembaca untuk tetap berharap, bermimpi, dan berjuang, meskipun jalan menuju keinginan itu mungkin penuh tantangan.
Kita tidak tahu bagaimana kesempatan datang dan pulang Beruntung jika masih menangkap hakikat kesempatan itu Bagi Nirmala ada kesempatan hidup ini yang mengesankan Salah satunya adalah kesempatan melihat langit dengan segala entitasnya gugusan bintang dan langit biru cerah di pagi hari Bening Biru lazuardi Baik bintang maupun biru langit keduanya sama sama langit Sama sama tinggi Terlepas dari perihal kekagumannya yang spesial pada langit biru lazuardi yang notabene penyusun alam Nirmala pernah mengaku lebih kagum dengan Lazuardi yang lain dan itu adalah kakaknya Tentang kebiasaan memandangi gugusan bintang dilangit malam Lazuardi juga menikmati saat saat seperti itu LukisanNya di kanvas langit malam Mempesona Atau barangkali dengan menatap langitlah ia bisa menyampaikan rindu pada elemen elemen di masa lalu teman teman di sekolah orang orang di pabrik sepatu gerai fotokopi dan sesekali pada Gia Sejauh apapun kita terpisah sekarang langit yang kita pandang masih sama tak terhingganya kan Kata mereka dalam dialog imajiner Kemudian jika pada setiap rentang usia manusia selalu diikuti kesibukan bertambahnya usia sekolah cita cita pekerjaan dan hal hal sederhana lainnya yang ternyata masih menarik maka cerita di dalam buku ini berusaha mengajak untuk memaknai itu semua
Jumlah Halaman | 226 |
---|---|
Kategori | Bahasa Dan Sastra |
Penerbit | UB PRESS |
Tahun Terbit | 2015 |
ISBN | 978-602-203-791-0 |
eISBN | 978-602-203-792-7 |