Sinopsis Buku: Dalam kisah ini, diceritakan tentang seorang saudagar kaya yang memiliki dua anak laki-laki, Sulung dan Bungsu. Sulung dikenal sebagai anak yang loba, kikir, dan tidak pernah bersedekah kepada orang miskin. Sebaliknya, Bung, yang lebih muda, sangat dermawan dan senang membantu orang yang membutuhkan. Setelah saudagar itu meninggal, ia membagi harta miliknya secara adil kepada kedua anaknya. Namun, Sulung memilih untuk hidup mewah dan memegang harta dengan rapat, sementara Bungsu membagikan harta dengan penuh rasa syukur dan kepedulian. Bungsu, meskipun hidup sederhana setelah hartanya habis, tetap bersyukur dan tetap membantu orang lain. Di sisi lain, Sulung, yang tidak pernah menyantuni orang miskin, justru mendapatkan balasan yang tidak menyenangkan. Suatu hari, ia menerima sebuah biji dari seekor burung yang terbang bebas, lalu menanamnya. Tiga hari kemudian, ia memperoleh sebuah labu besar yang ia harapkan berisi emas. Namun, ketika ia membuka labu itu, ia justru mendapat lumpur hitam dan kotoran yang menyebabkan kekecewaan dan balasan atas sikapnya yang tidak baik. Sementara itu, Bungsu, yang dikenal baik hati, menjamu seekor burung pipit yang terjatuh dan mengobatinya. Dengan penuh kasih, ia merawat hingga burung itu pulih dan kemudian pergi. Kisah ini menggambarkan nilai-nilai kebaikan, kejujuran, dan pentingnya bersikap dermawan, serta mengingatkan bahwa sikap dan tindakan kita akan membalas diri sendiri.
Dua bersaudara yang kaya raya namun berbeda sifat Si Sulung yang kikir dan Si Bungsu yang dermawan Hidup keduanya mulai berbeda sejak Si Bungsu mendapatkan sebuah Labu Emas Bagaimana kisahnya Darimana asalnya Labu Emas itu Ikuti kisah Labu Emas yang
Jumlah Halaman | 22 |
---|---|
Kategori | Pendidikan |
Penerbit | PT Jepe Press Media Utama |
Tahun Terbit | 2018 |
ISBN | 978-602-206-113-7 |
eISBN | 978-602-5836-00-8 |