Marah adalah naluriah Marah adalah potensi yang berada dalam setiap jiwa manusia Orang orang bijak para kiai dan manusia manusia alim lagi shaleh pun pernah dihinggapi Namun bagaimana sikap mereka ketika marah menjangkiti Atau khusus terkait KH Muntaha pertanyaannya justru Benarkah Mbah Muntaha tidak pernah marah Bagaimana cara Mbah Muntaha mencapai keluasan jiwa yang demikian Dan apakah hal itu dapat kita pelajari untuk kita terapkan dalam hidup ini Selain tentang ghadhab marah melalui buku ini kita juga dapat mengambil sesauk keteladanan dari seorang kiai khos seperti Mbah Muntaha tentang khidmah pengabdian tentang kebersahajaan tentang keikhlasan tentang mengembangkan potensi diri dan lain lain Buku ini menjadi unik karena keberhasilannya memotret nilai nilai yang telah diajarkan Mbah Muntaha Bukan hanya yang diperoleh dari nasihat dan teladan sepanjang hidup Mbah Muntaha namun juga dari mimpi mimpi tentang Mbah Muntaha setelah wafatnya Semoga dengan buku ini kita menjadi makin yakin bahwa Islam yang otentik adalah yang menebar rahmah yang tersenyum ramah bukan yang menebar resah dan amarah Marah adalah naluriah Marah adalah potensi yang berada dalam setiap jiwa manusia Orang orang bijak para kiai dan manusia manusia alim lagi shaleh pun pernah dihinggapi Namun bagaimana sikap mereka ketika marah menjangkiti Atau khusus terkait KH Muntaha pertanyaannya justru Benarkah Mbah Muntaha tidak pernah marah Bagaimana cara Mbah Muntaha mencapai ...keluasan jiwa yang demikian Dan apakah hal itu dapat kita pelajari untuk kita terapkan dalam hidup ini Selain tentang ghadhab marah melalui buku ini kita juga dapat mengambil sesauk keteladanan dari seorang kiai khos seperti Mbah Muntaha tentang khidmah pengabdian tentang kebersahajaan tentang keikhlasan tentang mengembangkan potensi diri dan lain lain Buku ini menjadi unik karena keberhasilannya memotret nilai nilai yang telah diajarkan Mbah Muntaha Bukan hanya yang diperoleh dari nasihat dan teladan sepanjang hidup Mbah Muntaha namun juga dari mimpi mimpi tentang Mbah Muntaha setelah wafatnya Semoga dengan buku ini kita menjadi makin yakin bahwa Islam yang otentik adalah yang menebar rahmah yang tersenyum ramah bukan yang menebar resah dan amarah