Sinopsis Buku: Buku ini membahas tentang pandemi Covid-19 yang secara mendadak mengguncang dunia pada pertengahan bulan Januari 2020. Virus Corona, yang dikenal sebagai SARS-CoV-2, pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, dan kemudian menyebar secara cepat ke berbagai belahan dunia. Dalam konteks ini, buku ini menjelaskan bagaimana virus ini muncul, sebab-musababnya, serta upaya global untuk mengantisipasi dan mengendalikan penyebarannya melalui berbagai langkah seperti *lockdown*, pembatasan sosial, dan isolasi. Buku ini juga menggambarkan bagaimana pandemi ini membawa dampak besar pada kehidupan masyarakat, termasuk kebijakan pemerintah dalam mengatur kegiatan di berbagai sektor seperti pendidikan, tempat ibadah, dan ekonomi. Selain itu, buku ini menyoroti bahwa di balik musibah, pasti ada hikmah yang mengiringinya, dan menjelaskan bahwa pandemi ini menjadi momentum untuk mengingat kembali nilai-nilai kebersamaan, ketaqwaan, dan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku. Dalam konteks keagamaan, buku ini juga mengungkapkan bahwa munculnya virus ini menjadi refleksi atas perbuatan manusia, terutama dalam hal kebiasaan dan pola hidup yang dapat berdampak negatif, seperti pengonsumsian binatang yang dianggap tidak lazim atau diharamkan dalam syariat Islam. Selain itu, buku ini juga menyoroti peran penting dari keimanan dan kesabaran dalam menghadapi musibah, serta bagaimana pandemi ini memperkuat kembali pentingnya ketaatan terhadap aturan dan kebersamaan dalam masyarakat. Dengan demikian, buku ini memberikan wawasan yang mendalam dan komprehensif tentang pandemi Covid-19, baik dari sudut pandang ilmiah, sosial, maupun keagamaan, serta mengajak pembaca untuk melihat hikmah di balik setiap musibah.
Secara spiritual Allah telah mengajak manusia sebagai makhluknya yang paling sempurna secara fisik di banding dengan makhluk makhluk lainnya untuk menyadari keberadaannya di dunia ini bahwa sebenarnya di dalam kehidupannya ini tidaklah sendirian namun juga bersama dengan jenis makhluk makhluk ciptaan Allah lainnya Oleh karena itu manusia hendaknya dapat hidup secara berdampingan dengan siapapun bersahabat dengan siapapun dan bersaudara dengan siapapun tanpa ada batas batas skat skat yang menghambatnya Bahkan termasuk dengan makhluk ghaib seperti Covid 19 sekalipun harus dapat bersahabat dan hidup berdampingan secara baik tentunya dengan memperhatikan protokol kesehatan mengingat bahaya yang ditimbulkan Seluruhnya sudah di atur sesuai dengan ketentuan qadha dan taqdir Allah Dunia merupakan ajang kompetisi sementara yang nantinya akan dilihat dan diputuskan oleh Allah mana yang berperilaku terbaik selama di dunia sebagai dasar dalam menentukan pada kehidupan di akhirat kelak Ada yang mengatakan bahwa seluruh makhluk di dunia ini adalah tidak hanya bersahabat namun juga bersaudara sekaligus Sebab kata saudara itu sendiri berasal dari kata seudara Artinya bahwa selama kita ini hidup di dunia maka kita berada dalam ruangan dan udara yang sama Oleh karena itu tidak ada alasan untuk saling bertengkar atau memusuhi satu sama lain termasuk kepada makhluk ghaib tidak nyata sekalipun