Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan kompleksitas dan kekacauan politik serta agama di Yerusalem, kota yang menjadi pusat keagamaan bagi tiga agama utama: Islam, Kristen, dan Yahudi. Dalam sajak yang ditulis oleh penyair Israel terkemuka, Yehuda Amichai, Yerusalem digambarkan sebagai kota yang tak pernah bisa dipimpin dengan baik, karena kehadiran berbagai kelompok dan kepercayaan yang saling bertentangan. Sajak ini terjemahan ke dalam bahasa Inggris pada tahun 1968, setahun setelah Yerusalem bagian timur direbut oleh pasukan Moshe Dayan. Selain itu, buku ini juga menyajikan isu-isu terkini terkait perkembangan teknologi dan literasi di Indonesia. Dalam konteks ini, disebutkan bahwa penggunaan smartphone dan akses digital menjadi sangat penting dalam meningkatkan minat baca dan literasi masyarakat. Buku ini juga membahas upaya-upaya yang dilakukan oleh Pusat Data dan Analisa TEMPO dalam menyediakan e-book yang dirancang khusus untuk dibaca di smartphone, sehingga memudahkan akses dan meningkatkan minat baca. Selain itu, buku ini juga menyentuh isu hukum cipta dan perlindungan karya, terutama dalam konteks penggunaan secara komersial yang melanggar hak cipta. Dalam bab terpisah, buku ini juga membahas situasi politik dan perebutan kekuasaan di Yerusalem, yang terus berlangsung hingga hari ini. Semua bab ini dirangkai dalam upaya memberikan gambaran menyeluruh tentang Yerusalem, kota yang penuh dengan sejarah, konflik, dan keagamaan.
MenyedihkanJadi walikota Yerusalem Sungguh tak menyenangkan Bagaimana ada orang yang dapat jadi walikota untuk tempat seperti itu Apa yang dapat ia lakukan terhadapnya Ia akan membangun membangun membangun Dan di malam hari batu dari bukitbuki
Jumlah Halaman | 83 |
---|---|
Kategori | Sosial |
Penerbit | Tempo Publishing |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-05-0138-8 |