Sinopsis Buku: Buku ini membahas perkembangan kota dari perspektif sejarah dan sosial, dengan fokus pada peran sungai, tanah, serta interaksi manusia dalam membangun dinamika perkotaan. Buku terbagi menjadi tiga bagian utama: *Air, Tanah, dan Perkembangan Kota*; *Politik dan Komunitas Perkotaan*; serta *Kampung dan Kehidupan Perkotaan*. Dalam bagian pertama, artikel oleh Sarkawi B. Husain menjelaskan bahwa sungai bukan hanya sebagai alat transportasi, tetapi juga sebagai sumber kehidupan dan penggerak perkembangan fisik serta budaya kota. Hal ini terlihat jelas di Kota Malang, di mana sungai menjadi pusat kehidupan dan sumber kesuburan. Selain itu, pembahasan juga melibatkan Kota Surabaya, yang berkembang pesat sejak awal abad ke-20, dengan tantangan tata kelola tanah dan perubahan sosial yang menjadi bagian dari dinamika perkotaan. Bagian kedua membahas peran masyarakat dan komunitas dalam sejarah perkotaan. La Ode Rabani dalam artikelnya menyoroti peran komunitas Bajau sebagai pelaku penting dalam sejarah masyarakat maritim di Asia Tenggara, khususnya di Sulawesi Tenggara. Selain itu, bagian ini juga menggambarkan bagaimana masyarakat menjadi penggerak utama dalam menggerakkan kehidupan perkotaan. Bagian ketiga menjelaskan kehidupan perkotaan yang terdiri dari berbagai kampung dan komunitas, serta tantangan yang dihadapi dalam menjaga keberlanjutan dan keadilan dalam pengelolaan tanah dan ruang kota. Penulis juga mengkritik kebijakan legalisasi aset dan tanah yang tidak tepat dan perlu kontekstualisasi sesuai dengan semangat zaman dan keadilan. Secara keseluruhan, buku ini memberikan gambaran mendalam tentang bagaimana kota berkembang, berubah, dan berinteraksi dengan masyarakat, sungai, dan tanah sebagai elemen penting dalam pembentukan identitas dan kehidupan perkotaan.
Buku ini ditujukan untuk melanjutkan tradisi penceritaan kembali peristiwa sejarah baik yang sudah memiliki penggolongan secara kuat untuk masuk ke dalam sejarah kota maupun tidak Proses pengumpulan naskah ini pun dilakukan secara bertahap Selain cukup memakan waktu yang cukup panjang mengingat tren yang berkembang saat ini di perguruan tinggi untuk publikasi jurnal yang terindeks scopus atau internasional bereputasi cukup menguras perhatian buku ini pada akhirnya mampu menghimpun beberapa tulisan Buku ini terbagi ke dalam tiga bagian yaitu air tanah dan perkembangan kota politik dan komunitas perkotaan serta kampung dan kehidupan perkotaan Pada bagian pertama artikel Sarkawi B Husain menjadi pembuka jalan untuk memahami perkembangan kota dengan cara mengeksplorasi fungsi sungai secara signifikan baik dalam perkembangan fisik kota maupun perkembangan masyarakatnya Artikel ini secara khusus mengonfirmasikan bahwa sungai di Kota Malang tidak hanya sekedar sebagai alat transportasi tetapi juga telah melahirkan kebudayaan Sungai menurut Sarkawi menjadi sumber kesuburan di sepanjang kota sehingga secara bertahap mampu menyumbang wujud wujud peradaban yang tidak ternilai Perkembangan Kota sangat ditentukan atau mengikuti aliran sungai Hal ini tampak dengan hadirnya berbagai gedung gedung pemerintah pemukiman penduduk dan perusahaan di sepanjang aliran sungai tersebut
Jumlah Halaman | 279 |
---|---|
Kategori | Sejarah |
Penerbit | Unair Press |
Tahun Terbit | 2019 |
ISBN | 978-602-473-075-8 |
eISBN | 978-602-473-279-0 |