Sinopsis Buku: Buku ini membahas berbagai upaya dan respons yang dilakukan pemerintah, organisasi, dan masyarakat dalam meningkatkan minat baca dan tingkat literasi di Indonesia. Hasil survei yang dilakukan menjadi salah satu indikator penting dalam menilai kualitas pendidikan suatu negara, seperti Finlandia yang memiliki peringkat literasi tertinggi di dunia. Buku ini juga menjelaskan bagaimana hasil survei bisa menjadi *good news* atau *bad news*, tergantung pada respons yang diberikan oleh pemerintah dan masyarakat. Buku ini menjelaskan berbagai program yang diluncurkan untuk meningkatkan minat baca, seperti program pengiriman buku gratis oleh Duta Baca Indonesia, gerakan literasi sekolah, serta inisiatif-inisiatif lokal seperti GPMB di Yogyakarta dan program *street library* di Bandung. Selain itu, buku ini juga menyoroti peran penting telepon pintar dalam mengakses bahan bacaan, dengan penekanan pada pengembangan konten digital yang sesuai dengan media smartphone. Buku ini juga membahas isu korupsi, termasuk kasus-kasus korupsi yang terungkap pada tahun 1977 dan 1978, serta dampaknya terhadap keuangan negara. Penulis juga menjelaskan pentingnya transparansi dalam penggunaan anggaran dan bagaimana kebocoran anggaran dapat menjadi penyebab dari tingginya korupsi yang terungkap. Dengan demikian, buku ini menyajikan berbagai upaya peningkatan literasi dan pencegahan korupsi, serta menggambarkan pentingnya kesadaran masyarakat dalam mengakses informasi dan membangun bangsa yang lebih berwawasan.
TIDAK ada poster Tidak ada selebaran Tidak pula ada pemuda turun di jalanan Tapi masalah korupsi tibatiba kembali menarik perhatian lagi Keterangan Jaksa Agung Muda Bidang Operasi Sadili Sastrawijaya di depan Komisi III DPR pertengahan Pebruari
Jumlah Halaman | 67 |
---|---|
Kategori | Sosial |
Penerbit | Tempo Publishing |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-05-0978-0 |