Sinopsis Buku: Buku ini membahas berbagai kesalahan dalam praktik thaharah (pembersihan diri) dan beribadah di masjid, khususnya terkait dengan tata cara buang hajat (kencing dan buang air besar) serta keterkaitannya dengan keimanan dan kesopanan seorang muslim. Penulis menjelaskan dengan jelas bahwa shalat tidak boleh dilakukan saat seseorang sedang menahan buang hajat, dan jika terjadi keinginan untuk buang hajat di tengah shalat, segera memutus shalat dan berwudhu. Selain itu, buku ini juga membahas pentingnya istinja’ (cebok) dalam rangkaian wudhu, serta penjelasan bahwa istinja’ hanya diperlukan setelah kencing, buang air besar, atau keluarnya madzi. Buku ini juga menyoroti kesalahan dalam beribadah di masjid, seperti tidak adanya rasa malu saat buang hajat di tempat umum, serta pentingnya zikir dan doa saat masuk ke WC sebagai bentuk perlindungan dari setan. Dalam konteks keimanan, buku ini menekankan bahwa malu adalah bagian dari iman, dan bahwa tindakan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi kebutuhan fisiologis harus menjadi contoh bagi umatnya. Buku ini juga menyampaikan bahwa doa dan zikir saat masuk WC memiliki manfaat yang besar, seperti meneladani Nabi, mendapatkan pahala, dan menjaga diri dari gangguan setan. Dengan bahasa yang jelas dan pendekatan akademis, buku ini menjadi panduan yang bermanfaat bagi para pembaca yang ingin memahami lebih dalam tentang prinsip-prinsip thaharah, kesopanan dalam beribadah, dan pentingnya rasa malu dalam kehidupan seorang muslim.
Buku ini akan menjelaskan kepada pembaca kesalahan kesalahan yang sering terjadi dalam thaharah dan seputar masjid