Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan dinamika hubungan antara petani dan korporasi dalam konteks kelembagaan kontrak usaha tani, khususnya dalam komoditi jagung. Dengan pendekatan sosiologi ekonomi, penulis menjelaskan bagaimana struktur kelembagaan yang terbentuk dalam kontrak usaha tani berdampak pada keberlanjutan usaha tani dan kesejahteraan petani. Buku ini menggali lebih dalam tentang masalah keagenan (principal-agent problem), yang meliputi asumsi-asumsi seperti ketidakseimbangan informasi dan perbedaan tujuan antara prinsipal dan agen. Dalam konteks ini, hubungan antara petani dan perusahaan agribisnis besar sering kali tidak seimbang, sehingga melemahkan kemampuan petani untuk mengembangkan usaha tani secara mandiri dan berkelanjutan. Buku ini juga mengupas dampak dari globalisasi terhadap sektor pertanian, termasuk penghapusan subsidi dan peningkatan akses pasar yang berdampak signifikan pada kondisi petani. Dengan demikian, buku ini memberikan wawasan yang mendalam tentang tantangan yang dihadapi petani dalam sistem pertanian modern dan peran kelembagaan dalam mengatasi masalah tersebut.
Di antara hiruk piruk kajian ekonomi yang didonimasi oleh persoalan keuangan dan makro ekonomi kajian ekonomi kelembagaan terhadap bidang pertanian merupakan sesuatu yang berbeda Penggunaan metode yang memadukan aspek ekonomi sosiologi bahkan antropologi dengan petani sendiri sebagai subyek terkajinya merupakan pilihan yang menarik Tentu bukan hanya sekedar ingin berbeda tetapi yang jauh lebih penting adalah hasil kajiannya untuk mendukung sektor pertanian dan petani Bayu Krisnamurthi Wakil Menteri Pertanian Kepala Divisi Pembangunan Pertanian IPB Tim Anggota Nasional Pengembangan Bio Fuel dan Dosen IPB Pendekatan ekonomi kelembangaan selalu relevan dalam setiap aktivitas ekonomi karena dua hal Pertama menunjukan bahwa setiap pelaku ekonomi selalu punya posisi tawar yang berbeda sehingga satu pihak mendapatkan nisbah ekonomi yang lebih baik ketimbang pihak yang lain Kedua memperlihatkan relitas bahwa tindakan penyimpangan moral hazard selalu terjadi Walaupun telah dibuat aturan main seketat apapun apalagi tanpa aturan main yang komplit Buku ini dengan sangat baik memberi contoh dan membahas terhadap dua fenomena tersebut Apalagi pisau analisis yang digunakan dalam buku ini memakai teori principal agent yang memang secara intrinsik memiliki motif menguak soal ketidaksetaraan dan potensi penyimpangan dalam kegiatan ekonomi Singkat kata buku ini menjadi lebih penting diperhatikan karena menyangkut sektor pertanian dan para petani sektor dan profesi ekonomi yang dihuni oleh sebagian besar tenaga kerja di Indonesia Dengan begitu apabila kajian ini memiliki spirit untuk menyelamatkan sektor pertanian dan petani maka sama halnya dengan menyelamatkan perekonomian nasional Achmad Erani Yustika Ketua Yayasan sekaligus Direktur Eksekutif ECORIST Economic Reform Institute INSEF Institute For Strategic Economics and Finance Direktur Eksekutif INDEF Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya