Sinopsis Buku: Buku ini menghadirkan kisah-kisah nyata yang diangkat dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, yang diceritakan dalam bentuk kisah pendek atau *pentigraf* (cerpen tiga paragraf). Cerita-cerita ini menggambarkan perjalanan kehidupan para santri, remaja desa, dan tokoh-tokoh masyarakat yang terlibat dalam kehidupan spiritual dan budaya. Dalam buku ini, pembaca akan dibawa dalam nuansa kehidupan yang penuh makna, di mana kearifan lokal, adat istiadat, dan perkembangan peradaban Islam di Jawa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari cerita. Dari kisah remaja desa yang memiliki latar belakang berbeda, hingga kisah-kisah tentang santri, kyai, dan tokoh-tokoh spiritual, buku ini memberikan gambaran yang jelas tentang kehidupan masyarakat yang penuh dengan nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal. Cerita-cerita ini juga menyertakan elemen imajinasi yang menjadikannya menarik dan mudah dipahami oleh pembaca berbagai usia. Terdapat pula kisah tentang kehidupan sehari-hari yang diangkat dalam bentuk cerita, seperti prasmanan Jawa, kopi halal, dan pengalaman mengunjungi makam tokoh-tokoh besar. Buku ini juga menyampaikan pesan tentang pentingnya silaturahmi, belajar dari orang tua, dan menjaga warisan budaya serta keagamaan. Dengan bahasa yang sederhana, cerita-cerita ini menggambarkan kehidupan yang penuh makna dan keberagaman, serta mengajak pembaca untuk merenungkan nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya. Dalam akhir buku, terdapat profil penulis yang memberikan gambaran lebih jelas tentang latar belakang dan tujuan penulisan karya ini.
Buku ini mengulas tentang perjalanan para santri kalong Yaitu santri yang belajar ataupun tabarukaan secara musiman pada para ulama baik yang masih hidup maupun sudah wafat Belajar pada yang masih hidup dengan silaturahmi dan mendengarkan petuah petuahnya Sedangkan belajar pada yang sudah wafat dengan berziaroh ke makamnya untuk memahami sejarahnya menggali riwayatnya meneladani jejak rekamnya mewarisi dan memelihara hasil karyanya Kearifan lokal budaya adat istiadat masyarakat Indonesia khusunya perkembangan dan peradaban Islam yang ada di pulau jawa hingga menjadi Islam yang Rohmatan lil Alamin menjadi daya tarik tersendiri untuk dikupas dalam bentuk cerita pendek Kisah nyata bercampur dengan daya imajinasi tentang perjalan santri kalong saya sajikan dalam bentuk Pentigraf Cerpen Tiga Paragraf Tiada maksud lain kecuali menyambung silaturahmi seraya menaburkan dan menyebarkan aroma harum wanginya Islam Indonesia yaitu Islam yang Rohmatan Lil Alamin bukan Laknatal lilalamin sebagaimana dawuh Alm KH Hasyim Muzadi