Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan kisah hidup penuh pengorbanan dan iman dari Santa Theresia dari Kanak-Kanak Yesus, seorang saudari dari keluarga Martin yang terkenal di Perancis. Dalam buku ini, kita mengikuti perjalanan hidupnya dari masa kecil hingga akhir hayatnya, yang diakhiri dengan kematian akibat sakit pada usia 24 tahun. Meskipun hidupnya singkat, ia meninggalkan jejak iman yang kuat, kecintaan terhadap Yesus, dan dedikasi dalam doa serta pelayanan Gereja. Theresia lahir pada 2 Januari 1873 di Alençon, Perancis, dengan nama lengkap Maria Francoise Therese Martin. Ia memiliki empat saudara perempuan yang lebih tua, dan kehidupan keluarganya penuh dengan doa, pengorbanan, dan harapan akan kemuliaan iman. Ibu Theresia, Beata Zelie Martin, yang tidak bisa menjadi suster, berdoa keras agar Tuhan memberikan banyak anak yang akan dipersembahkan-Nya. Dari doa itu, Tuhan memenuhi harapan ibunya dengan mengaruniai sembilan anak, lima di antaranya menjadi wanita dewasa. Sebagai seorang anak kecil, Theresia terkenal ceria dan penuh kasih, dengan panggilan “Ratu Kecil” dari ayahnya. Namun, kehidupannya berubah drastis ketika ibunya meninggal dunia pada tahun 1877. Kehilangan ibu yang dicintainya membuat Theresia terguncang, tetapi ia ditemani oleh kakaknya, Pauline, yang mengambil peran ibu. Dalam masa kecilnya, Theresia juga menunjukkan kecenderungan untuk hidup sederhana, doa, dan pengabdian kepada Tuhan. Kisah hidup Santa Theresia ini tidak hanya menyoroti perjalanan pribadinya, tetapi juga menggambarkan bagaimana iman yang teguh dan dedikasi terhadap Yesus dapat mengubah kehidupan seseorang. Dengan kehidupan yang penuh pengorbanan dan doa, ia menjadi teladan bagi banyak orang, terutama bagi para remaja dan anak-anak yang ingin belajar untuk hidup dengan iman dan kasih. Buku ini juga menyebutkan bahwa keluarga Martin memiliki sejarah yang penuh dengan kisah-kisah kudus. Tidak hanya Theresia, tetapi juga beberapa saudara-saudaranya menjadi orang kudus, seperti Santo Pauline Martin, Santo Marie-Emilie of Jesus, dan Santo Marie-Bernadette Soubirous. Semua mereka adalah bukti bahwa iman yang teguh dan doa yang konsisten dapat membawa seseorang mendekatkan diri kepada Tuhan. Dengan menggambarkan kisah hidup Santa Theresia dari Kanak-Kanak Yesus, buku ini memberikan inspirasi bagi pembaca untuk meneladani kehidupan penuh iman, pengorbanan, dan dedikasi kepada Yesus. Buku ini juga menjadi pengingat bahwa setiap orang, terlepas dari latar belakangnya, dapat menjadi teladan bagi orang lain jika ia hidup dengan iman dan kasih yang tulus.
Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan kisah hidup penuh pengorbanan dan iman dari Santa Theresia dari Kanak-Kanak Yesus, seorang saudari dari keluarga Martin yang terkenal di Perancis. Dalam buku ini, kita mengikuti perjalanan hidupnya dari masa kecil hingga akhir hayatnya, yang diakhiri dengan kematian akibat sakit pada usia 24 tahun. Meskipun hidupnya singkat, ia meninggalkan jejak iman yang kuat, kecintaan terhadap Yesus, dan dedikasi dalam doa serta pelayanan Gereja. Theresia lahir pada 2 Januari 1873 di Alençon, Perancis, dengan nama lengkap Maria Francoise Therese Martin. Ia memiliki empat saudara perempuan yang lebih tua, dan kehidupan keluarganya penuh dengan doa, pengorbanan, dan harapan akan kemuliaan iman. Ibu Theresia, Beata Zelie Martin, yang tidak bisa menjadi suster, berdoa keras agar Tuhan memberikan banyak anak yang akan dipersembahkan-Nya. Dari doa itu, Tuhan memenuhi harapan ibunya dengan mengaruniai sembilan anak, lima di antaranya menjadi wanita dewasa. Sebagai seorang anak kecil, Theresia terkenal ceria dan penuh kasih, dengan panggilan “Ratu Kecil” dari ayahnya. Namun, kehidupannya berubah drastis ketika ibunya meninggal dunia pada tahun 1877. Kehilangan ibu yang dicintainya membuat Theresia terguncang, tetapi ia ditemani oleh kakaknya, Pauline, yang mengambil peran ibu. Dalam masa kecilnya, Theresia juga menunjukkan kecenderungan untuk hidup sederhana, doa, dan pengabdian kepada Tuhan. Kisah hidup Santa Theresia ini tidak hanya menyoroti perjalanan pribadinya, tetapi juga menggambarkan bagaimana iman yang teguh dan dedikasi terhadap Yesus dapat mengubah kehidupan seseorang. Dengan kehidupan yang penuh pengorbanan dan doa, ia menjadi teladan bagi banyak orang, terutama bagi para remaja dan anak-anak yang ingin belajar untuk hidup dengan iman dan kasih. Buku ini juga menyebutkan bahwa keluarga Martin memiliki sejarah yang penuh dengan kisah-kisah kudus. Tidak hanya Theresia, tetapi juga beberapa saudara-saudaranya menjadi orang kudus, seperti Santo Pauline Martin, Santo Marie-Emilie of Jesus, dan Santo Marie-Bernadette Soubirous. Semua mereka adalah bukti bahwa iman yang teguh dan doa yang konsisten dapat membawa seseorang mendekatkan diri kepada Tuhan. Dengan menggambarkan kisah hidup Santa Theresia dari Kanak-Kanak Yesus, buku ini memberikan inspirasi bagi pembaca untuk meneladani kehidupan penuh iman, pengorbanan, dan dedikasi kepada Yesus. Buku ini juga menjadi pengingat bahwa setiap orang, terlepas dari latar belakangnya, dapat menjadi teladan bagi orang lain jika ia hidup dengan iman dan kasih yang tulus.