Kiai Miftah Tegal ; Sejarah Hidup Sang Komandan Laskar Santri Lirboyo 10 November 1945
Abdul Fatah, M.Pd.I.
Telah di baca oleh 0 pemustaka, dengan total durasi baca 00:00:00
Deskripsi Buku
Mencari seorang guru tentu bukanlah hal yang sulit Guru agama guru pelajaran sekolah dan guru guru lainnya tersebar di seluruh pelosok negeri ini Apalagi bila kita punya uang dengan mudah kita mendapatkan guru sesuai dengan jenis pengetahuan yang hendak kita serap darinya Namun lain halnya bila yang kita cari adalah seorang guru yang juga bisa menjadi teladan bagi umat umumnya dan kita khususnya Guru semacam itu seolah telah menjadi sosok langka di zaman ini Zaman yang serba mengagungkan materi tahta dan status Salah satu sosok langka tersebut adalah Kiai Miftah yang perjalanan hidupnya dikupas dalam biografi ini Membaca buku ini Anda tidak hanya mendapatkan pelajaran agama tapi lebih dari itu mengetahui cara mengamalkan ajaran agama yang telah dilakukan secara konsekuen oleh Kia Miftah Maka kehadiran buku ini memberikan angin segar bagi Anda yang telah gerah dengan para ulama maupun umara yang terlalu banyak beretorika tapi minus dalam mempraktikkan pengetahuan mereka Mencari seorang guru tentu bukanlah hal yang sulit Guru agama guru pelajaran sekolah dan guru guru lainnya tersebar di seluruh pelosok negeri ini Apalagi bila kita punya uang dengan mudah kita mendapatkan guru sesuai dengan jenis pengetahuan yang hendak kita serap darinya Namun lain halnya bila yang kita cari adalah seorang ...guru yang juga bisa menjadi teladan bagi umat umumnya dan kita khususnya Guru semacam itu seolah telah menjadi sosok langka di zaman ini Zaman yang serba mengagungkan materi tahta dan status Salah satu sosok langka tersebut adalah Kiai Miftah yang perjalanan hidupnya dikupas dalam biografi ini Membaca buku ini Anda tidak hanya mendapatkan pelajaran agama tapi lebih dari itu mengetahui cara mengamalkan ajaran agama yang telah dilakukan secara konsekuen oleh Kia Miftah Maka kehadiran buku ini memberikan angin segar bagi Anda yang telah gerah dengan para ulama maupun umara yang terlalu banyak beretorika tapi minus dalam mempraktikkan pengetahuan mereka
