Sinopsis Buku: Buku ini menyajikan analisis mendalam mengenai tantangan dan upaya peningkatan literasi di Indonesia, sekaligus menggambarkan peran penting pendidikan dalam mendorong kualitas bangsa. Dalam konteks global, Indonesia berada di bawah negara-negara ASEAN dalam hal literasi, yang menjadi indikator kualitas pendidikan. Hasil survei tersebut bisa menjadi *bad news* jika pemerintah dan masyarakat tidak meresponsnya secara serius, karena literasi berkaitan erat dengan kemampuan negara dalam menghasilkan sumber daya manusia berkualitas. Namun, hasil survei ini juga bisa menjadi *good news* jika direspons dengan inisiatif positif, seperti program pengiriman buku gratis ke seluruh Indonesia, gerakan literasi sekolah, dan berbagai inisiatif daerah seperti GPMB dan Street Library. Buku ini juga menyoroti pergeseran media baca dari cetak ke digital, dengan telepon pintar menjadi media akses baca yang dominan di Indonesia. Peningkatan penggunaan smartphone membuka peluang baru dalam memperluas akses literasi melalui e-book. Dalam rangka memudahkan masyarakat mengakses bahan bacaan, berbagai bentuk konten seperti e-book ringan, cerita lucu, dan lainnya disajikan secara terstruktur. Selain itu, buku ini juga membahas kebijakan pemerintah, seperti pengambilalihan wewenang pemilihan rektor oleh Presiden Joko Widodo, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi. Dalam konteks ini, buku ini menjadi referensi penting dalam memahami dinamika pendidikan, literasi, dan peran pemerintah dalam menghadapi tantangan sosial dan budaya, terutama dalam menghadapi radikalisme dan intoleransi.
PRESIDEN Joko Widodo mengambilwewenang pemilihan rektor di perguruantinggi negeri yang sebelumnya beradadi tangan Menteri Riset Teknologi danPendidikan Tinggi Menurut MenteriDalam Negeri Tjahjo Kumolo keputusanitu diambil untuk memperkuat ideologiPan
Jumlah Halaman | 69 |
---|---|
Kategori | Sosial |
Penerbit | Tempo Publishing |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-344-564-1 |