Sinopsis Buku "Jiwa-Jiwa Retak" Buku ini menghadirkan kisah-kisah penuh makna yang menggambarkan kehidupan manusia dalam berbagai kondisi, baik dalam keadaan normal maupun dalam situasi yang berat. Dari cerita tentang kehangatan rumah yang dipenuhi oleh keluarga Kusnadi dan Henni, hingga gambaran samudra dingin yang menggambarkan ketidaknyamanan dan kesedihan, buku ini mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan antara manusia dengan lingkungan, teknologi, dan kehidupan sehari-hari. Cerita-cerita dalam buku ini tidak hanya menggambarkan kehidupan sehari-hari, tetapi juga menyentuh hal-hal yang lebih mendalam, seperti keputusan hidup, kekecewaan, dan keharmonisan dalam hubungan manusia. Dalam cerita "Samudra Dingin", pembaca akan menyaksikan bagaimana keadaan alam yang ekstrem memengaruhi perasaan dan pikiran manusia. Sementara dalam cerita "Jiwa-Jiwa yang Retak", kita melihat bagaimana manusia berusaha memperbaiki diri dan mencari makna kehidupan dalam kesedihan dan kegagalan. Buku ini juga menyajikan kisah-kisah mitos dan legenda Indonesia, seperti "Sangkuriang dan Dayang Sumbi", yang menggambarkan kekuatan batin dan hubungan antara manusia dengan alam. Selain itu, buku ini juga menyoroti peran teknologi dalam kehidupan modern, khususnya peran listrik sebagai penemuan yang membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Dengan gaya penulisan yang penuh makna dan penuh emosi, "Jiwa-Jiwa Retak" mengajak pembaca untuk memahami bahwa setiap manusia memiliki perjalanan unik dalam hidup, dan bahwa setiap kesedihan, kegagalan, dan kebahagiaan adalah bagian dari perjalanan itu. Buku ini cocok untuk pembaca yang ingin merenungkan makna kehidupan, hubungan manusia, serta peran teknologi dalam mengubah dunia.
Jiwa jiwa retak adalah novel bersetting sejarah Henni adalah anak pejuang kemerdekaan yang menikah dengan anak seorang tentara KNIL Walaupun dia hidup di Belanda tapi dia merasa sebagai orang Indonesia dan selalu datang ke Indonesia dengan membawa anak anaknya Heni juga mengenalkan budaya dan bahasa Sunda walaupun ditentang oleh ibu mertuanya