Sinopsis Buku: Buku ini mengisahkan kisah seorang pemuda kecil bernama Ahmad yang hidup di sebuah kampung sederhana di pedesaan. Kampung tersebut terletak jauh dari hiruk-pikuk kota dan memiliki suasana yang damai, dengan lingkungan alam yang hijau dan masyarakat yang ramah serta solid. Meskipun hidup sederhana, tingkat pendidikan di kampung tersebut sudah cukup baik, dengan banyak masyarakat yang melek huruf dan berpendidikan dasar, bahkan di pesantren. Kisah ini menggambarkan perjalanan Ahmad dalam menghadapi berbagai tantangan dan kegiatan sehari-hari, termasuk keinginan untuk nyantri, persiapan mengikuti lomba, serta kegiatan keagamaan seperti ta’lim dan shalat berjamaah. Selain itu, buku ini juga menggambarkan kehidupan sehari-hari di kampung, seperti suasana pagi yang segar, jalan yang belum beraspal, dan keberadaan masyarakat yang saling membantu dan berkerukunan. Buku ini bukan hanya sekadar kisah tentang seorang pemuda, tetapi juga menggambarkan kehidupan sosial, nilai-nilai kegotong-royongan, dan semangat belajar di lingkungan pesantren yang menjadi bagian dari identitas masyarakat kampung tersebut. Dengan narasi yang hidup dan deskripsi yang detail, buku ini memberikan gambaran tentang kehidupan seorang pemuda yang tumbuh di lingkungan yang sederhana namun penuh makna.
Mengkisahkan kehidupan seorang pemuda kampung yang ingin mencari jati dirinya Ia ingin menjadi seorang yang ahli dibidang ilmu agama namun terlanjur ia memilih pendidikan tidak di pesantren melainkan di sebuah madrasah tsanawiyah negeri Walaupun di sekolah madrasah tsanawiyah ini sudah banyak materi agamanya namun jika dibanding dengan di pondok pesantren masihlah sangat kurang sehingga ia tetap bersikeras untuk meneruskan di pondok pesantren Setelah ia lulus dari madrasah tsanawiyah ia benar benar melanjutkan ke pondok pesantren dan bahkan tidak hanya mondok melainkan juga merangkap melanjutkan di madrasah aliyah negeri Setelah selesai dari madrasah aliyah iapun tidak melanjutkan ke perguruan tinggi melainkan tetap berada di pesantren Akan tetapi ternyata di pesantren tidak seperti yang ia bayangkan banyak rintangan dan tantangan yang harus ia hadapi