Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan perjalanan hidup seorang anak yang tumbuh dalam lingkungan sederhana di desa Bambu. Dalam cerita ini, anak tersebut menghabiskan waktu bermain di perpustakaan SD Islam Bambu, yang menjadi tempat favoritnya untuk mengeksplorasi dunia melalui buku-buku kumal. Namun, di sisi lain, ayahnya yang bekerja memperbaiki barang elektronik menjadi bagian penting dalam kehidupan keluarga. Senyuman tulus ayahnya menjadi penghibur dan pengaruh besar dalam pembentukan jiwa anak tersebut. Cerita ini juga menggambarkan kehidupan sehari-hari di desa Bambu yang kaya akan alam, khususnya hutan bambu yang menjadi paru-paru desa. Anak tersebut tumbuh bersama ayahnya, dengan Neneknya yang pernah tinggal bersama mereka selama tiga tahun sebelum meninggal karena penyakit kanker. Selain itu, buku ini menyentuh kenangan pahit tentang dingin yang terasa sebagai pengingat akan Istanbul, sebuah kota yang penuh sejarah dan keindahan. Cerita ini juga mengenalkan tokoh-tokoh sejarah seperti Muhammad Al-Fatih dan Napoleon Bonaparte, yang menjadi inspirasi bagi anak tersebut dalam membayangkan dunia luar yang lebih luas. Buku ini adalah kumpulan kenangan, kehidupan, dan keinginan seorang anak yang ingin menjelajahi dunia, baik melalui buku, senyuman orang tua, maupun melalui perjalanan imajinasi ke kota Istanbul yang penuh misteri dan keindahan.
Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan perjalanan hidup seorang anak yang tumbuh dalam lingkungan sederhana di desa Bambu. Dalam cerita ini, anak tersebut menghabiskan waktu bermain di perpustakaan SD Islam Bambu, yang menjadi tempat favoritnya untuk mengeksplorasi dunia melalui buku-buku kumal. Namun, di sisi lain, ayahnya yang bekerja memperbaiki barang elektronik menjadi bagian penting dalam kehidupan keluarga. Senyuman tulus ayahnya menjadi penghibur dan pengaruh besar dalam pembentukan jiwa anak tersebut. Cerita ini juga menggambarkan kehidupan sehari-hari di desa Bambu yang kaya akan alam, khususnya hutan bambu yang menjadi paru-paru desa. Anak tersebut tumbuh bersama ayahnya, dengan Neneknya yang pernah tinggal bersama mereka selama tiga tahun sebelum meninggal karena penyakit kanker. Selain itu, buku ini menyentuh kenangan pahit tentang dingin yang terasa sebagai pengingat akan Istanbul, sebuah kota yang penuh sejarah dan keindahan. Cerita ini juga mengenalkan tokoh-tokoh sejarah seperti Muhammad Al-Fatih dan Napoleon Bonaparte, yang menjadi inspirasi bagi anak tersebut dalam membayangkan dunia luar yang lebih luas. Buku ini adalah kumpulan kenangan, kehidupan, dan keinginan seorang anak yang ingin menjelajahi dunia, baik melalui buku, senyuman orang tua, maupun melalui perjalanan imajinasi ke kota Istanbul yang penuh misteri dan keindahan.