Sinopsis Buku: Buku ini adalah kumpulan puisi yang menggambarkan perjalanan batin seorang ibu yang juga seorang guru. Dalam setiap baris puisi, terungkapkan perasaan, harapan, dan kepedulian terhadap dunia pendidikan dan kehidupan sehari-hari. Puisi-puisi dalam buku ini tidak hanya menjadi sarana ekspresi pribadi, tetapi juga menjadi bentuk pengabdian dan semangat untuk terus berkarya dalam menjalani tugas sebagai seorang pendidik. Buku ini juga menjadi bentuk dukungan terhadap Gerakan Literasi Nasional, yang bertujuan meningkatkan minat baca dan kecintaan terhadap literasi di tengah masyarakat. Dengan gaya bahasa yang puitis dan penuh makna, buku ini diharapkan menjadi motivasi bagi setiap ibu yang mengabdi dalam dunia pendidikan, agar dapat menjalani profesinya dengan penuh cinta dan kegigihan.
Protes diajukan untuk menanggapi ketimpangan yang terjadi Harapanya akan ada perbaikan Sayangnya protes keras dengan kata kata kasar malah jadi hujatan Menyisakan luka bagi yang diprotes Menambah luka dan kecewa pelakunya Melalui puisi penulis mengajukan protes terhadap anggapan para guru yang menjustifikasi ABK sebagai penyebab kesulitan pembelajaran ABK itu menyulitkan ABK itu membuat materi tidak tercapai ABK itu membuat indikator pencapaian sulit terlampaui ABK itu tidak diharapkan ada dalam kelas ABK itu bla bla bla begitu banyak kata ditujukan pada mereka mereka memiliki nama mereka memiliki hati mereka memiliki jiwa mereka memiliki rasa Banyak lagi puisi puisinya berisi curahan cinta kepedulian dan pembelaannya terhadap para ABK Ditulis dari hati seorang ibu yang mendidik para ABK dengan hati Jangan Panggil Aku ABK sebuah antologi yang sangat menyentuh jiwa kemanusiaan
| Jumlah Halaman | 68 |
|---|---|
| Kategori | Pendidikan |
| Penerbit | CV. Pustaka MediaGuru |
| Tahun Terbit | 2019 |
| ISBN | 978-623-248-191-6 |
| eISBN |