Jalan Damai

Tp Wahyuono

Deskripsi ebook

Sinopsis Buku: Jalan Damai Buku ini menggambarkan perjalanan spiritual dan refleksi moral melalui kisah-kisah Injil yang diungkapkan dengan pendekatan pemikiran damai dan pengampunan. Dalam cerita tentang perempuan yang tertangkap berzina, Yesus menunjukkan sikap pengasih dan penyayang-Nya, yang bertolak belakang dengan pandangan orang-orang Farisi dan ahli Taurat yang cenderung menghakimi dan mengucilkan orang berdosa. Yesus mengajarkan bahwa setiap orang berdosa memiliki hak untuk dibebaskan dan diterima kembali, sebab Tuhan tidak menginginkan hukuman, tetapi pertobatan. Dalam tindakan Yesus yang membungkuk dan menulis di tanah, terdapat simbol-simbol yang mendalam: manusia rapuh, tidak sempurna, dan rentan jatuh dalam dosa. Dengan sikap ini, Yesus mengajak umat-Nya untuk mengakui kerapuhan diri, melepaskan sikap menghakimi, dan menempatkan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri. Buku ini juga menekankan pentingnya penyesalan, pengampunan, dan kepedulian terhadap sesama sebagai jalan damai dalam kehidupan beriman. Dengan pendekatan yang penuh makna dan reflektif, buku ini mengajak pembaca untuk merenungkan kembali nilai-nilai kehidupan, khususnya dalam menghadapi kesalahan, dosa, dan hubungan dengan sesama. Buku ini menjadi panduan spiritual yang penuh kasih dan kebijaksanaan, mengajak manusia untuk hidup dalam damai dengan Tuhan dan sesama.

Sinopsis ebook

Sinopsis Buku: Jalan Damai Buku ini menggambarkan perjalanan spiritual dan refleksi moral melalui kisah-kisah Injil yang diungkapkan dengan pendekatan pemikiran damai dan pengampunan. Dalam cerita tentang perempuan yang tertangkap berzina, Yesus menunjukkan sikap pengasih dan penyayang-Nya, yang bertolak belakang dengan pandangan orang-orang Farisi dan ahli Taurat yang cenderung menghakimi dan mengucilkan orang berdosa. Yesus mengajarkan bahwa setiap orang berdosa memiliki hak untuk dibebaskan dan diterima kembali, sebab Tuhan tidak menginginkan hukuman, tetapi pertobatan. Dalam tindakan Yesus yang membungkuk dan menulis di tanah, terdapat simbol-simbol yang mendalam: manusia rapuh, tidak sempurna, dan rentan jatuh dalam dosa. Dengan sikap ini, Yesus mengajak umat-Nya untuk mengakui kerapuhan diri, melepaskan sikap menghakimi, dan menempatkan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri. Buku ini juga menekankan pentingnya penyesalan, pengampunan, dan kepedulian terhadap sesama sebagai jalan damai dalam kehidupan beriman. Dengan pendekatan yang penuh makna dan reflektif, buku ini mengajak pembaca untuk merenungkan kembali nilai-nilai kehidupan, khususnya dalam menghadapi kesalahan, dosa, dan hubungan dengan sesama. Buku ini menjadi panduan spiritual yang penuh kasih dan kebijaksanaan, mengajak manusia untuk hidup dalam damai dengan Tuhan dan sesama.

Setelah membeli, anda dapat membaca konten tersebut melalui aplikasi-aplikasi di bawah ini: