Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan perjalanan kreatif dan kritis seorang penyair, Taufiq Ismail, dalam membatja sajak-sajaknya di Taman Ismail Marzuki, sebuah ruang budaya yang menjadi tempat berkumpulnya para budayawan. Dalam kesempatan tersebut, Taufiq menunjukkan kemampuan yang matang, meskipun tidak sebesar para aktor profesional seperti Rendra. Pembatjaannya yang santai namun teliti berhasil menarik perhatian para penonton, meskipun tidak sepenuhnya mengubah kualitas sajak-sajak itu sendiri. Namun, ia berhasil memberikan pengetahuan tambahan kepada pendengar tentang interpretasi sajak, menjadikannya pengalaman yang bermakna. Selain itu, buku ini juga menyajikan wawasan tentang pentingnya literasi dalam konteks pembangunan nasional. Hasil survei literasi yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga bisa menjadi *good news* atau *bad news*, tergantung pada respons pemerintah dan masyarakat. Buku ini menyoroti upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah, lembaga literasi, dan organisasi seperti Duta Baca Indonesia untuk meningkatkan minat baca dan akses terhadap bacaan, terutama melalui media digital. Dalam era di mana akses informasi semakin bergantung pada smartphone, buku ini juga menyoroti pentingnya desain bahan bacaan yang cocok untuk media digital, sehingga memudahkan masyarakat dalam membaca dan meningkatkan minat baca secara keseluruhan. Dengan adanya e-book yang didesain khusus untuk smartphone, diharapkan literasi dan minat baca masyarakat Indonesia dapat terus meningkat, sebagai salah satu indikator kemajuan bangsa.
Dengan penonton yang melimpah di TIM Taufik Ismail membacakan sajaknya cukup hati hati tapi santai tidak seperti Rendra Yang menarik pada Taufik perhatiannya terhadap detail mampu membiaskan kesan lembut
Jumlah Halaman | 58 |
---|---|
Kategori | Umum |
Penerbit | Tempo Publishing |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-05-0170-8 |