Izinkan aku melamarmu karena Allah

Muhammad Iip Wijayanto

Deskripsi ebook

Sinopsis Buku: Buku ini merupakan karya tulis yang ditulis dengan gairah dan keinginan mendalam untuk menyampaikan kritik sosial dan spiritual terhadap fenomena kehidupan masyarakat modern, terutama dalam konteks pernikahan dan peran ulama dalam masyarakat. Penulis, Muhammad Iip Wijayanto, menggambarkan pengalaman pribadinya dalam menghadiri resepsi pernikahan seorang mantan pejabat, yang menjadi pemicu utama bagi penulisan buku ini. Dalam kesempatan tersebut, penulis menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap dan perilaku mantan pejabat yang tetap berpakaian dan berperilaku seperti seorang pejabat meski sudah tidak menjabat. Hal ini memicu refleksi mendalam tentang tata krama, kesetaraan, dan keadilan dalam masyarakat. Selain itu, buku ini juga mengkritik praktik-praktik yang dianggap feodal dalam mengelola undangan dan mengklusterisasi tamu berdasarkan status ekonomi. Penulis menekankan bahwa semua tamu wajib dihormati tanpa memandang latar belakang mereka. Buku ini juga mengingatkan para ulama dan tokoh agama untuk menjaga jarak dari penguasa agar tidak terlibat dalam fitnah atau korupsi. Penulis mengutip hadis yang menjelaskan bahwa ulama yang terlalu dekat dengan penguasa adalah tanda kejahatan. Dengan gaya tulisan yang penuh perasaan, kritik, dan refleksi, buku ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk kembali pada nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan kejujuran dalam kehidupan sosial dan spiritual.

Sinopsis ebook

Sinopsis Buku: Buku ini merupakan karya tulis yang ditulis dengan gairah dan keinginan mendalam untuk menyampaikan kritik sosial dan spiritual terhadap fenomena kehidupan masyarakat modern, terutama dalam konteks pernikahan dan peran ulama dalam masyarakat. Penulis, Muhammad Iip Wijayanto, menggambarkan pengalaman pribadinya dalam menghadiri resepsi pernikahan seorang mantan pejabat, yang menjadi pemicu utama bagi penulisan buku ini. Dalam kesempatan tersebut, penulis menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap dan perilaku mantan pejabat yang tetap berpakaian dan berperilaku seperti seorang pejabat meski sudah tidak menjabat. Hal ini memicu refleksi mendalam tentang tata krama, kesetaraan, dan keadilan dalam masyarakat. Selain itu, buku ini juga mengkritik praktik-praktik yang dianggap feodal dalam mengelola undangan dan mengklusterisasi tamu berdasarkan status ekonomi. Penulis menekankan bahwa semua tamu wajib dihormati tanpa memandang latar belakang mereka. Buku ini juga mengingatkan para ulama dan tokoh agama untuk menjaga jarak dari penguasa agar tidak terlibat dalam fitnah atau korupsi. Penulis mengutip hadis yang menjelaskan bahwa ulama yang terlalu dekat dengan penguasa adalah tanda kejahatan. Dengan gaya tulisan yang penuh perasaan, kritik, dan refleksi, buku ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk kembali pada nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan kejujuran dalam kehidupan sosial dan spiritual.

Setelah membeli, anda dapat membaca konten tersebut melalui aplikasi-aplikasi di bawah ini: