Sinopsis Buku: Buku ini membahas fenomena Islamofobia di wilayah Indo-Pasifik, dengan fokus pada akar permasalahan, dampak terhadap keamanan, serta strategi penanggulangan yang efektif. Penulis menjelaskan bahwa Islamofobia tidak hanya terjadi di negara-negara Barat, tetapi juga berkembang di berbagai negara di Indo-Pasifik, termasuk Indonesia. Fenomena ini memiliki akar historis yang kompleks, dan sering kali berkaitan dengan konflik agama, politik, serta aksi terorisme, khususnya setelah peristiwa 11 September 2001. Buku ini juga menyoroti bagaimana Islamofobia dapat berdampak negatif terhadap keamanan sosial, kehidupan masyarakat, dan hubungan antarumat beragama. Selain itu, penulis mengusulkan berbagai strategi penanggulangan yang dapat diterapkan oleh pemerintah, lembaga, dan masyarakat untuk mencegah dan mengurangi Islamofobia, serta menciptakan lingkungan yang damai, inklusif, dan berkeadilan. Dengan pendekatan yang logis, kritis, dan inovatif, buku ini menjadi referensi penting bagi pembaca dalam memahami dan menghadapi tantangan Islamofobia di era modern. Buku ini juga menjadi bagian dari upaya Universitas Kristen Indonesia (UKI) dalam memberikan kontribusi ilmiah yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Meningkatnya aksi terorisme dan radikalisme yang menggunakan atribut agama Islam pasca serangan Al Qaeda di Amerika Serikat AS pada September 2001 telah menimbulkan ketakutan terhadap Islam dan umat Islam atau yang disebut dengan Islamofobia Islamofobia ini juga bahkan memicu penolakan kebencian dan sentimen anti Islam dan anti Muslim di berbagai negara terutama di Eropa Barat dan Amerika Serikat Rasa benci tersebut kemudian berkembang menjadi kekerasan terhadap umat Islam yang dibiarkan oleh pemerintah bahkan sepertinya didukung oleh pemerintah melalui kebijakan dan peraturan yang ada Pemerintah Perancis dan Austria misalnya telah mengambil sikap diskriminatif terhadap umat Islam dengan mengeluarkan peraturan yang sangat membatasi cara beribadah umat Islam di tatanan publik di negara mereka