Sinopsis Buku: Buku ini membahas isu-isu yang berkembang terkait dengan muatan bahan ajar Pendidikan Agama Islam (PAI) yang dianggap mengandung sikap intoleran dan nuansa kekerasan terhadap perbedaan paham dalam Islam. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terbitnya buku teks PAI yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada tahun 2015, yang dikritik karena dianggap mempromosikan sikap eksklusif dan tidak menghargai perbedaan pandangan dalam masyarakat. Buku ini berupaya memahami lebih lanjut tiga aspek utama: (1) kasus kontroversi terkait buku teks di daerah, (2) respons bahan ajar PAI terhadap perbedaan paham, intoleransi, dan nuansa kekerasan, serta (3) kebijakan dan politik produksi buku teks PAI. Penulis juga mengkaji alasan-alasan yang mendasari penolakan masyarakat, khususnya kelompok Nahdlatul Ulama (NU), terhadap bahan ajar tersebut, serta menelaah materi yang menjadi keberatan utama. Buku ini merupakan upaya akademik untuk memahami dinamika kebijakan produksi bahan ajar PAI dalam konteks keberagaman, toleransi, dan kehidupan bernegara di Indonesia.
Buku ini merupakan hasil penelitian tentang buku ajar PAI Buku ini menyajikan tiga topik pokok terkait masalah munculnya muatan radikal dan intoleran dalam buku ajar PAI Pertama buku ini menyajikan hasil studi lapangan terhadap daerah daerah Jombang Bandung Jakarta dan Depok yang sebagian masyarakatnya mempersoalkan materi materi tersebut Kedua studi ini melakukan analisis konten content analysis terhadap materi materi dalam buku ajar PAI mulai dari tingkat sekolah dasar SD sampai sekolah menengah atas SMA untuk melihat sejauh mana buku ajar tersebut memuat materi materi yang mengandung ajaran radikal dan intoleran Ketiga buku ini juga mendiskusikan kebijakan politik produksi buku ajar PAI untuk melihat mengapa materi materi radikal dan intoleran bisa muncul dalam buku terbitan pemerintah