Sinopsis Buku: Buku ini membahas fenomena akomodatif dalam konteks keagamaan Islam di tengah keberagamaan yang semakin kompleks dan plural. Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan pengamalan agama, masyarakat Islam semakin mengembangkan sikap keberagamaan yang dewasa, yang ditandai dengan berkurangnya fanatisme, meningkatnya kesadaran untuk berdialog, serta kesediaan untuk menghargai dan mengambil pendapat yang berbeda. Fenomena ini menunjukkan adanya integrasi antar tradisi keagamaan, khususnya antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), yang saling mengambil dan mengembangkan tradisi masing-masing. Buku ini menjelaskan dinamika keberagamaan yang inklusif dan dialogis, serta memberikan wawasan tentang bagaimana keagamaan dapat menjadi alat untuk menciptakan kerukunan sosial dalam masyarakat yang majemuk. Buku ini juga menguraikan konsep hukum dan regulasi terkait hak cipta, serta memberikan gambaran tentang penerbitan dan distribusi buku ini.
Buku ini untuk mencermati proses integrasi antara umat dalam upaya mencapai kerukunan atau integrasi sosial Secara lebih detail buku ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan perilaku masyarakat Nahdlatul Ulama untuk mengkaji dan menganalisis proses integrasi antara tradisi NU dan tradisi Muhammadiyah untuk mengetahui dan menganalisis peranan tokoh tokoh NU dan Muhammadiyah dalam proses integrasi dan mencari faktor faktor pendukung terjadinya proses integrasi antar kedua tradisi dan sampai di tingkat mana lahirnya budaya akomodatif Setelah ditemukan fakta fakta sosial keagamaan dimaksud buku ini juga berkepentingan untuk merumuskan model model pemberdayaan potensi integrasi sosial diantara komunitas keagamaan yang ada