Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan kompleksitas dan dinamika pembahasan mengenai Agama dalam berbagai perspektif akademik dan sosial. Penulis menjelaskan bahwa setiap pendapat terkait isu keagamaan selalu memiliki lawan pendapat, baik dari dalam agama itu sendiri maupun dari agama lain. Pembahasan tentang Agama tidak hanya menarik secara intelektual, tetapi juga memiliki makna mendalam di berbagai tingkatan, seperti doktrin, jurnalistik, sosiologis-antropologis, dan ilmu politik-ekonomi. Dalam perspektif sosiologis-antropologis, Agama dilihat sebagai bagian dari kehidupan sosial yang menciptakan makna, bukan sekadar doktrin abstrak. Sementara itu, ilmu politik menyoroti peran Agama sebagai alat dalam relasi kuasa, di mana manusia cenderung mempertahankan posisi memerintah dan menghindari posisi diperintah. Pendekatan ini mengungkap bahwa Agama sering kali digunakan sebagai alasan untuk klaim kebenaran dan dominasi. Penulis juga menyoroti kegagalan harapan akan abad perdamaian yang diharapkan dari Agama, karena keberagamaan justru sering terkait dengan meningkatnya ketegangan dan konflik. Dengan menggabungkan pendekatan teologis, filsafat, sosiologis, dan politik, buku ini menawarkan pemahaman holistik dan kontekstual mengenai peran Agama dalam kehidupan manusia modern. Buku ini menjadi panduan berpikir kritis dan mendalam bagi siapa pun yang tertarik menggali makna dan peran Agama di tengah dinamika kehidupan sosial dan politik abad ke-21.
Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan kompleksitas dan dinamika pembahasan mengenai Agama dalam berbagai perspektif akademik dan sosial. Penulis menjelaskan bahwa setiap pendapat terkait isu keagamaan selalu memiliki lawan pendapat, baik dari dalam agama itu sendiri maupun dari agama lain. Pembahasan tentang Agama tidak hanya menarik secara intelektual, tetapi juga memiliki makna mendalam di berbagai tingkatan, seperti doktrin, jurnalistik, sosiologis-antropologis, dan ilmu politik-ekonomi. Dalam perspektif sosiologis-antropologis, Agama dilihat sebagai bagian dari kehidupan sosial yang menciptakan makna, bukan sekadar doktrin abstrak. Sementara itu, ilmu politik menyoroti peran Agama sebagai alat dalam relasi kuasa, di mana manusia cenderung mempertahankan posisi memerintah dan menghindari posisi diperintah. Pendekatan ini mengungkap bahwa Agama sering kali digunakan sebagai alasan untuk klaim kebenaran dan dominasi. Penulis juga menyoroti kegagalan harapan akan abad perdamaian yang diharapkan dari Agama, karena keberagamaan justru sering terkait dengan meningkatnya ketegangan dan konflik. Dengan menggabungkan pendekatan teologis, filsafat, sosiologis, dan politik, buku ini menawarkan pemahaman holistik dan kontekstual mengenai peran Agama dalam kehidupan manusia modern. Buku ini menjadi panduan berpikir kritis dan mendalam bagi siapa pun yang tertarik menggali makna dan peran Agama di tengah dinamika kehidupan sosial dan politik abad ke-21.