Sinopsis Singkat Buku "Ingatan yang Tersisa" Novel *Ingatan yang Tersisa* karya Renda Yuriananta menghadirkan kisah hidup para nelayan di desa Ngliyep, Malang Selatan, yang terletak di pinggir pantai. Buku ini menggambarkan secara mendalam kehidupan masyarakat nelayan yang tidak hanya berputar di sekitar kegiatan berlayar dan mencari nafkah, tetapi juga terikat erat dengan tradisi, kepercayaan, dan nilai-nilai budaya yang menjadi bagian dari identitas mereka. Dalam cerita ini, pembaca akan menyaksikan bagaimana para tokoh menghadapi tantangan hidup sehari-hari, seperti kesulitan ekonomi, hubungan sosial, dan kepercayaan terhadap hal-hal yang bersifat gaib. Budaya menjadi bagian integral dari kehidupan mereka, terlihat dari ritual-ritual seperti persembahan kepada Ratu Pantai Selatan, sesaji di Gunung Kawi, dan acara bersih desa yang diakhiri dengan pertunjukan wayang. Salah satu cerita yang menarik adalah kisah Suri, putra dari Marjan dan Siri, yang sakit dan dibawa ke dukun pijat di Gunung Kawi. Perjalanan yang jauh dengan menggunakan cikar menjadi bagian dari kepercayaan masyarakat nelayan terhadap kekuatan spiritual. Selain itu, ada juga cerita tentang Marjan dan Sabar yang berlomba-lomba mengambil tumpeng dalam ritual bersih desa, yang mereka percaya akan membawa keberkahan dan mendekatkan mereka pada jodoh yang akan mereka dapatkan. Melalui kisah-kisah ini, novel ini menggambarkan betapa eratnya hubungan antara manusia dan budaya, di mana budaya tidak hanya menjadi latar belakang, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan cara berpikir para tokoh. Buku ini memperlihatkan bagaimana budaya dan tradisi terus hidup dalam kehidupan masyarakat nelayan, bahkan dalam momen-momen sederhana dan sehari-hari. Dengan bahasa yang sederhana namun dalam, *Ingatan yang Tersisa* mengajak pembaca untuk memahami dan menghargai kekayaan budaya yang masih hidup dalam kehidupan masyarakat nelayan di daerah pantai.
Dalam novel ini diceritakan mengenai perjalanan hidup seorang nelayan bernama Marjan Dia menjadi seorang nelayan bersama dengan Sabar teman akrabnya Suatu hari Marjan bertemu dengan seorang perempuan yang cantik bernama Wiwit Wiwit adalah seorang anak dari mandor tanah yang tinggal di dekat pasar Pernah terjadi suatu kejadian mistis di desa dekat daerah pantai Kabar kemistisan dari sebuah rumah angker disana langsung menyebar ke seluruh pantai Marjan dan Sabar berangkat kesana untuk membuktikan keangkerannya Pada akhirnya mereka tidak jadi membuktikan keangkeran sebuah rumah tua Mereka malah berkenalan dengan permepuan bernam Siri Marjan dan Sabar jatuh cinta padanya Terjadilah sebuah kisah cinta segitiga antar Marjan Sabar Wiwit dan Siri Pada akhirnya Marjan Menikah dengan Siri dan Wiwit menikah dengan orang lain Marjan dan Siri dikaruniai soerang anak laki laki Anak itu bernama Suri Janakan Kusuma Kehidupan mereka menjadi semakin bahagia dengan hadirnya Suri Janakan Kusuma Suatu hari terjadi hal yang tidak diinginkan Saat Marjan dan Siri menjala ikan di lautan perahu yang mereka naiki rusak parah mereka tercebur ke lautan Mereka berenang menuju ke tepian pantai tetapi tenag mereka telah habis sebelum mencapai pantai Mereka pun meninggal dunia Suri Menjadi anak yatim piatu Dia hidup sendiri Suri menjalani hidup tanpa ayah dan ibu Kehidupannya masih terus berlanjut
Jumlah Halaman | 242 |
---|---|
Kategori | Bahasa Dan Sastra |
Penerbit | UB PRESS |
Tahun Terbit | 2015 |
ISBN | 978-602-203-803-0 |
eISBN | 978-602-203-804-7 |