Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan kehidupan sehari-hari di lingkungan kaki lima, khususnya dalam dunia perdagangan emas yang berlangsung di sekitar pegadaian. Dalam konteks ini, kita melihat bagaimana ibu-ibu makelar emas menjadi pengambil untung dalam kegiatan tersebut, dengan menggunakan timbangan emas yang dijual dengan harga tertentu. Mereka bekerja secara gotong royong, menggunakan istilah lokal seperti “ingku” untuk menggambarkan kerja sama antar anggota. Kegiatan ini berlangsung sepanjang hari, dengan tenda darurat sebagai tempat transaksi, menunjukkan betapa sibuknya aktivitas perdagangan di lingkungan kaki lima. Selain itu, buku ini juga menyajikan isu-isu terkini terkait literasi dan minat baca di Indonesia. Dalam konteks ini, dijelaskan bahwa hasil survei literasi bisa menjadi *good news* atau *bad news*, tergantung pada respons pemerintah dan masyarakat. Buku ini juga membahas upaya-upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak, seperti Duta Baca Indonesia, PT Pos Indonesia, dan Pusat Data dan Analisa TEMPO, dalam meningkatkan minat baca melalui program pengiriman buku gratis, gerakan literasi sekolah, dan pengembangan e-book yang didesain khusus untuk smartphone. Hal ini mencerminkan upaya untuk menyesuaikan media bacaan dengan tren penggunaan telepon pintar yang semakin pesat di Indonesia. Dengan demikian, buku ini tidak hanya menggambarkan kehidupan di lingkungan kaki lima, tetapi juga mengupas isu-isu sosial dan pendidikan yang relevan dengan kehidupan masyarakat modern, khususnya dalam konteks peningkatan literasi dan minat baca.
Kegiatan Pegadaian Emas di Senen Jakarta diambil alih oleh ibu ibu makelar emas Banyak orang lebih suka menggadaikan emasnya pada makelar emas karena harganya lebih tinggi amp tanpa potongan potongan
Jumlah Halaman | 52 |
---|---|
Kategori | Sejarah |
Penerbit | Tempo Publishing |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-05-0333-7 |