Sinopsis Buku: Buku ini membahas berbagai upaya dan inisiatif yang dilakukan pemerintah dan berbagai pihak untuk meningkatkan literasi di Indonesia. Hasil survei literasi yang menempatkan Indonesia pada peringkat ke-60 dunia menjadi momentum untuk memicu respons positif dan responsif dari berbagai sektor. Buku ini menjelaskan bagaimana pemerintah, melalui program seperti Duta Baca Indonesia, bekerja sama dengan berbagai organisasi dan institusi untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Selain itu, buku ini juga menyebutkan berbagai gerakan literasi di berbagai daerah, seperti GPMB di Yogyakarta dan program street library di Bandung, yang bertujuan untuk mendorong pengembangan minat baca sebagai salah satu tolok ukur literasi. Di samping itu, buku ini juga menyentuh peran teknologi dalam meningkatkan akses bacaan, khususnya melalui smartphone yang menjadi media utama akses bacaan digital di Indonesia. Dengan jumlah pengguna smartphone yang terus meningkat, buku ini menyoroti pentingnya penggunaan teknologi dalam mendukung peningkatan literasi. Selain itu, buku ini juga menyebutkan keberhasilan pemerintah dalam mendorong investasi di sektor farmasi, khususnya dengan masuknya perusahaan farmasi asal Cina yang menunjukkan minat untuk berinvestasi di Indonesia. Hal ini dianggap sebagai langkah strategis untuk memperkuat industri farmasi dalam negeri, terutama dalam mengurangi ketergantungan pada bahan baku yang diimpor. Dengan demikian, buku ini memberikan gambaran tentang upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan literasi dan mengembangkan sektor farmasi, sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan di Indonesia.
Franky mengatakan masuknya Cina akan memperkuat industri farmasi dalam negeri Sebab selama ini 96 persen bahan baku industri farmasi masih didatangkan dari luar negeri Waktunya cukup tepat karena pemerintah baru saja merevisi daftar negat
Jumlah Halaman | 52 |
---|---|
Kategori | Umum |
Penerbit | Tempo Publishing |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-05-0946-9 |