Sinopsis: Dinar, sejenis mata uang yang terbuat dari emas, tinggal dalam sebuah guci bersama teman-temannya. Guci itu awalnya cukup luas, tetapi karena jumlah mata uang yang terus bertambah, ruang semakin sempit dan pengap. Dinar merasa tidak nyaman dengan kondisi itu dan mulai mempertanyakan apakah mereka harus tetap tinggal di sana. Meskipun teman-temannya menertawakannya, Dinar tetap berpikir bahwa keluar dari guci itu mungkin adalah jalan yang lebih baik. Suatu hari, Dinar mendengar percakapan antara Abdul Qadir, seorang anak yang rajin dan berbakti, dengan ibunya. Ibunya dengan berat hati mengizinkan Abdul Qadir pergi menuntut ilmu ke kota yang jauh. Dinar menyaksikan pergiannya dan memutuskan untuk tidak menganggapnya sebagai kehilangan, karena ia telah memaafkan teman-temannya yang sebelumnya menertawakannya. Perjalanan Abdul Qadir dan para kafilah dagang tidak mudah. Mereka menghadapi tantangan seperti padang pasir yang panas dan badai pasir yang mengerikan. Namun, Abdul Qadir tetap semangat dan tekun dalam menghadapi segala rintangan demi mengejar impian menuntut ilmu. Dinar, yang mengawasi dari jauh, semakin percaya bahwa keluar dari guci itu adalah langkah yang bijak, dan ia berharap suatu hari bisa ikut menemani Abdul Qadir dalam perjalanan itu.
Abdul Qadir Jaelani kecil sangat jujur lho Ia bahkan berkata jujur kepada perampok bahwa ia mempunyai banyak uang Kenapa ya ia berani jujur kepara para perampok Apa yang akan terjadi pada Aldul Qadir selanjutnya
Jumlah Halaman | 38 |
---|---|
Kategori | Pustaka Anak |
Penerbit | TIGA ANANDA |
Tahun Terbit | 2016 |
ISBN | 978-602-366-177-0 |
eISBN | 978-602-366-94-00 |