Sinopsis Buku: Dalam sebuah kebun apel yang penuh kehangatan dan keindahan, sekelompok apel yang segar dan penuh harapan menghabiskan waktu mereka dengan berdiskusi tentang masa depan mereka. Mereka berharap untuk dipanen dan memberikan manfaat bagi manusia. Salah satu dari mereka, yang bernama “Aku”, memikirkan tentang bagaimana ia akan bermanfaat untuk orang lain, meskipun ia belum tahu bentuk apa yang akan ia ambil. Dalam sebuah momen tak terduga, angin kencang datang dan mengguncang kebun, membuat “Aku” terjatuh dan terbawa arus sungai. Dalam keadaan darurat, “Aku” terus berdoa agar tidak jatuh. Namun, nasibnya berbeda. “Aku” jatuh ke sungai dan hanyut terbawa arus. Setelah kejadian itu, cerita berlanjut dengan munculnya seorang pemuda yang jujur. Ia menemukan apel yang jatuh ke sungai dan merasa bersalah karena memakannya tanpa izin dari pemilik kebun. Dengan kejujuran yang luar biasa, ia memutuskan untuk mencari pemilik apel tersebut dan meminta maaf. Pemilik kebun terkesan dengan sikap jujurnya dan memberinya tugas untuk bekerja di kebun selama tiga tahun tanpa dibayar. Pemuda itu dengan tulus menerima tawaran itu, karena ia yakin bahwa hal itu bisa menghalalkan apel yang telah ia makan. Cerita ini menyajikan pesan tentang kejujuran, tanggung jawab, dan pentingnya meminta izin sebelum mengambil sesuatu, terlepas dari seberapa kecil nilai barang tersebut. Dengan gaya bahasa yang sederhana dan penuh makna, buku ini menarik minat pembaca anak-anak untuk memahami nilai-nilai kejujuran dan kesungguhannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dahulu ada seorang pemuda yang jujur Ia sangat menyesal saat memakan sedikit apel yang ditemukannya di sungai Ia rela berjalan jauh untuk bertemu dengan pemilik apel Dapatkah pemuda itu menemukan sang pemilik apel Apakah pemilik apel akan memaafkannya
Jumlah Halaman | 38 |
---|---|
Kategori | Pustaka Anak |
Penerbit | TIGA ANANDA |
Tahun Terbit | 2016 |
ISBN | 978-602-366-171-8 |
eISBN | 978-602-366-93-94 |