PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN 1 Antara Andalusia dan Iran Ringkasan Topografi Spiritual Judul yang lebih lengkap untuk buku ini semestinya adalah Creative Imagination and Mystical Experience in the Sufism of Ibn Arab Bagaimanapun juga penyingkatan masih bisa diperkenankan sebab kata sufisme saja sudah menyiratkan kata imajinasi dalam konteks kita yang spesifik ini Di sini kita tidak akan membahas imajinasi dalam arti katanya yang lazim baik yang bermakna fantasiyang awam maupun bukanmaupun sebagai organ untuk mereka reka yang ditandai oleh hal hal yang tidak riil kita juga sama sekali tidak akan membahas sesuatu yang dipahami sebagai organ kreasi estetik Kita akan berbincang tentang suatu fungsi dasar yang bersifat mutlak yang terjalin dengan suatu alam khas yang ada padanya suatu alam yang didukung oleh eksistensi objektif dan hanya bisa dimengerti secara tepat melalui imajinasi Dewasa ini dengan bantuan fenomenologi kita mampu memeriksa bagaimana cara manusia berhubungan dengan dunia tanpa harus mereduksi data objektif pengalamannya ke dalam data persepsi inderawi atau tanpa harus membatasi lapangan pengetahuan sejati yang kaya arti ke dalam sekadar kerja pemahaman rasionalPENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN 1 Antara Andalusia dan Iran Ringkasan Topografi Spiritual Judul yang lebih lengkap untuk buku ini semestinya adalah Creative Imagination and Mystical Experience in the Sufism of Ibn Arab Bagaimanapun juga penyingkatan masih bisa diperkenankan sebab kata sufisme saja sudah menyiratkan kata imajinasi dalam konteks kita yang spesifik ini ...Di sini kita tidak akan membahas imajinasi dalam arti katanya yang lazim baik yang bermakna fantasiyang awam maupun bukanmaupun sebagai organ untuk mereka reka yang ditandai oleh hal hal yang tidak riil kita juga sama sekali tidak akan membahas sesuatu yang dipahami sebagai organ kreasi estetik Kita akan berbincang tentang suatu fungsi dasar yang bersifat mutlak yang terjalin dengan suatu alam khas yang ada padanya suatu alam yang didukung oleh eksistensi objektif dan hanya bisa dimengerti secara tepat melalui imajinasi Dewasa ini dengan bantuan fenomenologi kita mampu memeriksa bagaimana cara manusia berhubungan dengan dunia tanpa harus mereduksi data objektif pengalamannya ke dalam data persepsi inderawi atau tanpa harus membatasi lapangan pengetahuan sejati yang kaya arti ke dalam sekadar kerja pemahaman rasional