Sinopsis Buku: Resya Adinta Monica, seorang siswi kelas 8 SMP yang lahir di Jakarta pada 12 Mei 2000, mengalami pengalaman tak terduga saat berada di sekolah. Ia tiba-tiba pingsan di kelas, yang merupakan hal pertama kali dalam hidupnya. Setelah bangun, ia ditemukan oleh teman-temannya di Unit Kesehatan Siswa (UKS), di mana Shelza dan Naura, dua sahabatnya, menunggu dengan khawatir. Dalam keadaan yang masih lemah, Resya ditemani oleh teman-teman dan petugas UKS sambil memulihkan diri. Dalam cerita ini, Resya mengungkapkan kehidupannya sebagai anak tunggal yang tinggal bersama orang tua yang sangat sibuk. Ia merasa lebih nyaman di sekolah daripada di rumah, di mana kesepian sering menghantui karena orang tuanya tidak bisa selalu berada di sampingnya. Meski demikian, ia sangat mencintai rumahnya yang dilengkapi studio musik, kolam renang, lapangan tenis, dan lapangan basket, yang menjadi tempat favoritnya untuk bersenang-senang. Selain itu, Resya memiliki hewan peliharaan yang sangat dicintainya, yaitu seekor kucing persia abu-abu dengan mata biru dan seekor sugar glider lucu yang selalu menemani hari-harinya. Cerita ini juga menggambarkan perasaan Resya yang awalnya tidak nyaman dengan membuat novel, namun berusaha melalui tantangan ini demi persiapan menghadapi ujian. Dengan bahasa yang tulus dan penuh perasaan, Resya menceritakan pengalaman pingsannya, dukungan dari teman-teman, dan harapan untuk bisa menyelesaikan karyanya ini. Buku ini adalah karya pertama Resya yang berupa novel singkat, yang diharapkan bisa memberikan hiburan dan inspirasi bagi pembaca.
Sinopsis Buku: Resya Adinta Monica, seorang siswi kelas 8 SMP yang lahir di Jakarta pada 12 Mei 2000, mengalami pengalaman tak terduga saat berada di sekolah. Ia tiba-tiba pingsan di kelas, yang merupakan hal pertama kali dalam hidupnya. Setelah bangun, ia ditemukan oleh teman-temannya di Unit Kesehatan Siswa (UKS), di mana Shelza dan Naura, dua sahabatnya, menunggu dengan khawatir. Dalam keadaan yang masih lemah, Resya ditemani oleh teman-teman dan petugas UKS sambil memulihkan diri. Dalam cerita ini, Resya mengungkapkan kehidupannya sebagai anak tunggal yang tinggal bersama orang tua yang sangat sibuk. Ia merasa lebih nyaman di sekolah daripada di rumah, di mana kesepian sering menghantui karena orang tuanya tidak bisa selalu berada di sampingnya. Meski demikian, ia sangat mencintai rumahnya yang dilengkapi studio musik, kolam renang, lapangan tenis, dan lapangan basket, yang menjadi tempat favoritnya untuk bersenang-senang. Selain itu, Resya memiliki hewan peliharaan yang sangat dicintainya, yaitu seekor kucing persia abu-abu dengan mata biru dan seekor sugar glider lucu yang selalu menemani hari-harinya. Cerita ini juga menggambarkan perasaan Resya yang awalnya tidak nyaman dengan membuat novel, namun berusaha melalui tantangan ini demi persiapan menghadapi ujian. Dengan bahasa yang tulus dan penuh perasaan, Resya menceritakan pengalaman pingsannya, dukungan dari teman-teman, dan harapan untuk bisa menyelesaikan karyanya ini. Buku ini adalah karya pertama Resya yang berupa novel singkat, yang diharapkan bisa memberikan hiburan dan inspirasi bagi pembaca.