Identitas Politik Umat Islam
Prof. Dr. Kuntowijoyo
Telah di baca oleh 0 pemustaka, dengan total durasi baca 00:00:00
Deskripsi Buku
Buku Identitas Politik Umat Islam merupakan salah satu tulisan politik Kuntowijoyo yang pernah diterbitkan oleh Majalah Ummat tahun 1996 Majalah yang pernah berjaya mengangkat pemikiran dan wacana wacana keislaman kontemporer Politik Islam harus didasarkan pada kaidah kaidah yang jelas berorientasi pada kemaslahatan bersama dan tunduk pada aturan aturan yang sejalan dengan semangat Islam sebagai energi pembebasan Yang terjadi saat ini sebaliknya umat Islam lebih berorientasi pada pemikiran dan aksi pemimpin kelompok tertentu sehingga pemimpin kelompok itulah yang kemudian menentukan kaidah dan pemahaman atas ajaran Islam yang sering dimanfaatkan untuk mendukung kepentingan politik tertentu Yang dibutuhkan umat Islam saat ini adalah menguatkan dan merealisasikan semangat profetik Islam dalam kancah politik sehingga politik tidak semata mata menjadi alat untuk mewujudkan kepentingan kelompok tetapi kesadaran untuk berbagi kesejahteraan dan kemaslahatan melalui politik rasional dan objektifikasi Buku Identitas Politik Umat Islam merupakan salah satu tulisan politik Kuntowijoyo yang pernah diterbitkan oleh Majalah Ummat tahun 1996 Majalah yang pernah berjaya mengangkat pemikiran dan wacana wacana keislaman kontemporer Politik Islam harus didasarkan pada kaidah kaidah yang jelas berorientasi pada kemaslahatan bersama dan tunduk pada aturan aturan yang sejalan dengan ...semangat Islam sebagai energi pembebasan Yang terjadi saat ini sebaliknya umat Islam lebih berorientasi pada pemikiran dan aksi pemimpin kelompok tertentu sehingga pemimpin kelompok itulah yang kemudian menentukan kaidah dan pemahaman atas ajaran Islam yang sering dimanfaatkan untuk mendukung kepentingan politik tertentu Yang dibutuhkan umat Islam saat ini adalah menguatkan dan merealisasikan semangat profetik Islam dalam kancah politik sehingga politik tidak semata mata menjadi alat untuk mewujudkan kepentingan kelompok tetapi kesadaran untuk berbagi kesejahteraan dan kemaslahatan melalui politik rasional dan objektifikasi
